Lima Obligasi dan Satu Sukuk Tercatat di BEI Pekan Ini, Simak Rinciannya
Sepanjang pekan ini, terdapat lima instrumen obligasi dan sukuk yang dicatatkan bernilai triliunan Rupiah.
IDXChannel - Aktivitas pencatatan surat utang masih semarak di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sepanjang pekan ini, terdapat lima instrumen obligasi dan sukuk yang dicatatkan bernilai triliunan Rupiah.
Mengutip data BEI, Jakarta, Sabtu (6/7/2024), pada Rabu 3 Juli 2024, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V WOM Finance Tahap I Tahun 2024 bernilai Rp1 triliun. PT Pemeringkatan Efek Indonesia atau PEFINDO menyematkan rating idAA+ (Double A Plus) atas obligasi ini.
Selanjutnya pada hari yang sama terdapat penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV MNC Kapital Indonesia Tahap II Tahun 2024 oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) bernilai Rp399 miliar. PEFINDO memberi rating idBBB+ (Triple B Plus).
Masuk Jumat 5 Juli 2024, bursa kedatangan Obligasi I Integrasi Jaringan Ekosistem Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Integrasi Jaringan Ekosistem bernilai Rp600 miliar. Hasil pemeringkatan PEFINDO untuk obligasi ini adalah idA- (Single A Minus) dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.
Selain itu pada hari yang sama, terdapat pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Dayamitra Telekomunikasi Tahap I Tahun 2024 senilai Rp240,22 miliar. Surat utang ini datang dari PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL).
Mitratel juga menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Dayamitra Telekomunikasi Tahap I Tahun 2024 senilai Rp10,01 miliar. Hasil pemeringkatan PEFINDO atas obligasi dan sukuk ini adalah idA (Triple A) dan idA (Triple A) Syariah.
Terakhir adalah pencatatan Obligasi Berkelanjutan IV Lautan Luas Tahap I Tahun 2024 oleh PT Lautan Luas Tbk (LTLS). Obligasi yang dicatatkan senilai Rp285.500.000.000,00, dan menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat dan mendapatkan rating idA (Single A) dari PEFINDO.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2024 adalah 65 emisi dari 43 emiten senilai Rp63,36 triliun.
(YNA)