Listing Bulan Depan, Saham Dunia Virtual (AREA) Masuk Efek Syariah
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan saham PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) sebagai efek syariah.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan saham PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) sebagai efek syariah. Calon emiten itu rencananya akan listing perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 April 2024.
Ketetapan ini sesuai dengan Keputusan Dewan Komisioner OJK terkait dengan penetapan Efek Syariah, yaitu Keputusan Nomor: KEP-21/PM.02/2024 tentang penetapan saham PT Dunia Virtual Online Tbk sebagai Efek Syariah.
"Dengan dikeluarkannya Keputusan Dewan Komisioner OJK tersebut, maka efek tersebut masuk ke dalam Daftar Efek Syariah sebagaimana Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-92/D.04/2023 tanggal 24 November 2023 tentang Daftar Efek Syariah," tulis pengumuman OJK, Jakarta, Rabu (20/3/2024).
Dikeluarkannya keputusan tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan OJK terhadap pemenuhan kriteria efek syariah atas pernyataan pendaftaran oleh Dunia Virtual Online.
Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan berasal dari dokumen pernyataan pendaftaran, serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari emiten maupun dari pihak lainnya yang dapat dipercaya.
Secara periodik OJK akan melakukan review atas Daftar Efek Syariah berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari Emiten atau Perusahaan Publik.
Review atas Daftar Efek Syariah juga dilakukan apabila terdapat emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif dan memenuhi kriteria efek syariah.
Atau juga apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari emiten atau perusahaan publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria efek syariah.
Sekadar informasi, Dunia Virtual Online menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebanyak 510 juta saham atau 20,08% dari total modal ditempatkan dan disetor.
Perseroan memasang harga pada masa penawaran awal atau bookbuilding sebesar Rp121-Rp131 per saham. Sehingga, perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp66,81 miliar.
Perihal penggunaan dana, sebesar 64,17% dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal. Secara rinci, sekitar 50,00% akan digunakan sebagai belanja modal untuk fitting out Data Hall 2 dan Data Hall 3 di AREA31 Cimanggis.
Di mana, fitting out yang dimaksud adalah untuk melakukan instalasi infrastruktur penunjang, baik peralatan maupun perangkat di Data Hall 2 dan Data Hall 3 yang masih kosong agar dapat beroperasi dan melayani jasa colocation.
Kemudian, sekitar 25,00% akan digunakan sebagai belanja modal untuk penambahan kapasitas kelistrikan Data Hall 2 dan Data Hall 3 di AREA31 Cimanggis. Serta sekitar 25% lainnya akan digunakan sebagai belanja modal untuk penambahan kapasitas pendinginan Data Hall 2 dan Data Hall 3 di AREA31 Cimanggis.
Sementara itu, sebesar 35,83% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional perseroan secara umum.
Dengan rincian, sekitar 50,24% akan digunakan sebagai modal kerja untuk perawatan peralatan MEP (Mechanical, Electrical, Plumbing), dan 49,76% lainnya akan digunakan sebagai modal kerja untuk perawatan gedung.
Masa penawaran umum atau offering akan berlangsung pada 25-27 Maret 2024 dan perseroan dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 April 2024 dengan kode AREA.
(FAY)