MARKET NEWS

Long Weekend: Apakah Perlu Taking Profit? Cek Strateginya!

Shifa Nurhaliza Putri 05/06/2025 15:00 WIB

Long weekend apakah investor perlu taking profit?

Long Weekend: Apakah Perlu Taking Profit? Cek Strateginya! (Foto: Long Weekend: Apakah Perlu Taking Profit)

IDXChannel Long weekend apakah investor perlu taking profit? Menjelang long weekend, pasar keuangan sering menunjukkan pergerakan tak terduga. Volume transaksi biasanya menurun, membuat harga lebih rentan terhadap fluktuasi. 

Di tengah ketidakpastian ini, banyak investor bertanya: apakah perlu taking profit sebelum libur panjang? 

Long Weekend, Apakah Perlu Taking Profit?

Taking profit adalah strategi menjual aset yang sudah menghasilkan keuntungan untuk mengamankan hasil investasi. Strategi ini umum dilakukan trader jangka pendek, terutama ketika potensi risiko pasar meningkat akibat sentimen global selama bursa lokal tutup. Risiko gap harga saat pasar dibuka kembali juga menjadi pertimbangan penting.

Namun, keputusan taking profit tidak bisa diambil sembarangan. Jika aset masih memiliki prospek jangka panjang dan belum mencapai nilai wajar, menahan posisi bisa lebih bijak. Sebaliknya, jika keuntungan sudah signifikan atau ada kebutuhan dana dalam waktu dekat, taking profit bisa menjadi langkah cerdas.

Mengapa Long Weekend Bisa Berpengaruh?

Beberapa alasan mengapa long weekend dianggap krusial dalam pengambilan keputusan investasi:
- Pasar Cenderung Sepi: Volume transaksi biasanya lebih rendah menjelang libur panjang, yang bisa menyebabkan volatilitas lebih tinggi.
- Potensi Sentimen Global: Saat pasar lokal tutup, sentimen dari luar negeri (terutama AS atau China) tetap berjalan. Risiko gap harga saat pasar dibuka kembali pun meningkat.
- Profit Taking Massal: Banyak trader jangka pendek mengambil keuntungan sebelum libur untuk menghindari risiko tak terduga.

Libur panjang juga bisa dimanfaatkan untuk mengevaluasi portofolio, menyusun ulang alokasi aset, atau memasang stop loss dan take profit otomatis. Ini membantu mengurangi pengambilan keputusan emosional saat volatilitas pasar meningkat. Yang terpenting, tetap tenang dan sesuaikan keputusan dengan tujuan investasi Anda.

(Shifa Nurhaliza Putri)

SHARE