Masuk Proyek Waste to Energy (WTE) Bali, Simak Prospek Saham IMPC
Saham PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) tengah mencuri perhatian setelah mencatat kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir.
IDXChannel – Saham PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) tengah mencuri perhatian setelah mencatat kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Dorongan positif ini muncul seiring langkah perseroan memperluas portofolio usahanya ke sektor waste-to-energy (WTE) melalui anak usahanya.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham IMPC melesat 23,84 persen selama sepekan terakhir. Hingga pukul 11.17 WIB, saham IMPC diperdagangkan di level Rp3.170 per unit, terkoreksi 0,31 persen secara harian setelah melesat lima hari tanpa henti.
Sepanjang 2025, saham IMPC sudah terbang 754 persen.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh turut menilai langkah pengembangan bisnis WTE ini memberi warna tambahan bagi prospek emiten induk, IMPC. Ia menyoroti bahwa perseroan tidak hanya bertumpu pada aktivitas utamanya.
“Selain dari bisnis utamanya yaitu bergerak di bidang packaging plastic, kanopi, dan lain-lain,” ujar Michael, Rabu (26/11/2025).
Dalam pandangannya, diversifikasi ke segmen waste-to-energy dinilai sejalan dengan karakter bisnis IMPC.
“IMPC terdaftar masuk ke bisnis WTE, dan ini merupakan diversifikasi yang menarik, mengingat IMPC memang memliki bisnis yang memliki bahan baku mirip atau serupa,” imbuh dia.
Michael juga menyinggung sisi teknikal saham IMPC yang tengah menguat, seiring pergerakan harga yang menembus level penting. “Secara teknikal, IMPC terlihat menarik karena berhasil melewati area all-time high (ATH) 3.000,” kata dia.
Ia menambahkan bahwa momentum tersebut membuka ruang apresiasi lebih lanjut. “Mempertahnakan area ini, membuat IMPC memiliki kenaikan yg tidak sedikit, mulai dari 3.290 hingga 4.000,” imbuh Michael.
Sebelumnya, PT Sirkular Karya Indonesia (SKI), anak usaha IMPC yang berfokus pada solusi keberlanjutan, meneken nota kesepahaman (MoU) dengan PT CCEPC Indonesia untuk menjajaki pengembangan proyek waste-to-energy (WTE) di Bali.
Melalui kerja sama ini, kedua perusahaan akan mengeksplorasi peluang proyek WTE di wilayah Bali.
SKI akan berperan sebagai penyedia dukungan investasi, sedangkan CCEPC akan memberikan dukungan teknis sebagai kontraktor EPC (engineering, procurement, construction) dan O&M (operation and maintenance), termasuk penyusunan studi kelayakan, kunjungan lokasi, serta penilaian jenis limbah di fasilitas SKI.
CCEPC juga menyatakan komitmen untuk memberikan dukungan eksklusif kepada SKI dalam setiap tender yang diikuti.
CCEPC dikenal sebagai perusahaan rekayasa internasional dengan fokus pada teknologi energi ramah lingkungan, rekayasa kimia, pembangunan kawasan industri, serta proyek infrastruktur.
Berbasis di Indonesia, perusahaan ini memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam penelitian teknologi, konsultasi, desain, penyediaan peralatan, konstruksi, dan manajemen operasional proyek.
“Kolaborasi ini menjadi langkah penting bagi SKI untuk memperkuat komitmen kami di bidang keberlanjutan. Dengan pengalaman teknis CCEPC, kami percaya proyek WTE di Bali dapat menghadirkan solusi pengelolaan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan," ujar Direktur Utama SKI, Sugiarto Romeli, dalam keterangan resmi, Selasa (25/11/2025).
Sugiarto menambahkan, “SKI juga terus berupaya mengambil peran dalam mendukung inisiatif ramah lingkungan, termasuk pengembangan solusi daur ulang dan ekonomi sirkular. Kami berharap langkah ini dapat semakin memperkuat kontribusi SKI dalam mendorong praktuk keberlanjutan di Indonesia.” (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.