Mata Uang Asia Menguat terhadap Dolar AS, Rupiah Dekati Level Terkuat di 2023
Sebagian besar mata uang Asia menguat pada perdagangan Selasa (11/4).
IDXChannel - Sebagian besar mata uang Asia menguat pada perdagangan Selasa (11/4).
Sementara posisi dolar melemah menjelang dirilisnya sejumlah data ekonomi AS, terutama data inflasi negeri Paman Sam tersebut yang akan dirilis akhir pekan ini.
Namun, kenaikan dalam mata uang regional terbatas menyusul serangkaian isyarat kurang hawkish dari bank sentral lokal, di tengah tanda-tanda bahwa inflasi memuncak di sebagian besar kawasan.
Di tengah penantian dirilisnya risalah The Fed dan data inflasi AS, indeks dolar berjangka turun 0,4%, dan juga diperdagangkan dengan diskon terhadap harga greenback saat ini.
Di sejumlah mata uang Asia, yuan China menghijau naik sebesar 0,04% ke level 6.8842 per dolar AS.
Mengutip investing, pergerakan yuan China juga dipengaruhi oleh data inflasi yang meleset ke level terendah dari ekspektasi pada bulan Maret, sementara inflasi indeks harga produsen terus turun.
Pembacaan menunjukkan rebound ekonomi sedang dipertaruhkan di negara itu, terutama karena sektor manufaktur China yang berjuang dengan permintaan yang melambat.
Pembacaan para analis juga membatasi potensi kenaikan suku bunga oleh People's Bank of China, yang diperkirakan akan merusak daya tarik yuan.
Di sisi lain, dolar Australia melonjak 0,4%, dan berada di antara pemain terbaik hari ini. Tersengat sentimen data peningkatan sentimen konsumen lokal, setelah Reserve Bank of Australia menghentikan siklus kenaikan suku bunga di awal bulan ini.
Won Korea Selatan juga terpantau naik 0,2%, bahkan ketika Bank of Korea mempertahankan suku bunga stabil untuk pertemuan kedua berturut-turut pada hari Selasa (11/4).
Bank sentral Korea tersebut juga telah menghentikan siklus kenaikan suku bunga selama setahun di tengah pendinginan pertumbuhan ekonomi dan penurunan inflasi.
Yen Jepang juga terpantau naik 0,2% karena membaiknya sentimen yang merusak daya tarik safe haven mata uang tersebut. Prospek dovish jangka pendek untuk kebijakan moneter Jepang juga membuat yen terkerek.
Di kawasan Asia Tenggara, Peso Filipina naik 0,2% karena data menunjukkan bahwa produksi industri negara itu melampaui ekspektasi pada Februari. Namun negara itu juga mencatat defisit perdagangan yang tidak terduga selama periode tersebut.
Kinerja rupiah juga masih kuat hingga menyentuh Rp 14.881 per dolar AS, menguat 0,12% di pasar spot pada penutupan perdagangan hari ini. Level tersebut merupakan yang terkuat sejak 2 Februari lalu yang mencapai Rp 14.830 per dolar AS. Ini juga menjadi rekor terkuat sepanjang 2023.
Adapun rupee India turun 0,1%, memperpanjang kerugian setelah Reserve Bank of India secara tak terduga mempertahankan suku bunga.
Pasar juga berekspektasi bahwa The Fed akan tetap menaikan suku bunga terbatas di sisa tahun ini.
Fokus minggu ini tepat pada data inflasi untuk bulan Maret, serta risalah pertemuan The Fed bulan yang sama. Kedua indikator tersebut akan dirilis pada Rabu besok, dan diharapkan dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang jalur suku bunga. (ADF)