Mau Alihkan Kekayaan, Garuda (GIAA) Gelar RUPST Kedua Pekan Depan
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dijadwalkan menggelar RUPST Kedua pada pekan depan.
IDXChannel - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dijadwalkan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kedua pada pekan depan. Rapat digelar kembali karena ada dua mata acara yang belum dibahas pada RUPST Pertama 22 Mei lalu.
"Sehubungan RUPST Garuda Indonesia yang telah dilaksanakan Rabu, 22 Mei 2024, di mana dalam pelaksanaannya belum terpenuhinya kuorum minimal, yaitu mata acara keenam dan ketujuh, maka perseroan bermaksud untuk menyelenggarakan RUPST Kedua," ujar manajemen dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (6/6).
RUPST Kedua itu akan berlangsung Rabu (12/6) pukul 14.00 WIB di Ruang Auditorium, Gedung Manajemen Garuda, Lantai Dasar, Garuda City, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang 15111.
Dua mata acara yang akan dibahas dan dimintai persetujuan para pemegang saham, yaitu pertama, Persetujuan pengalihan kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih Perseroan.
Dan kedua, Persetujuan pelimpahan kewenangan terkait pengalihan kekayaan Perseroan, yang merupakan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih Perseroan.
Manajemen menjelaskan, mata acara pertama meliputi, Pemindahtanganan dan penghapusbukuan aktiva tetap Perseroan untuk menjadi penyertaan modal pada Anak Perusahaan; Pemindahtanganan dan penghapusbukuan aset unused pesawat; dan Pemindahtanganan dan penghapusbukuan Low Value Asset (LVA) dan Unit Load Device (ULD).
Sekadar informasi, dalam RUPST 22 Mei lalu, Garuda memutuskan absen membagikan dividen untuk tahun buku 2023. Sebab, saat ini kondisi ekuitas perseroan masih negatif.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko GIAA Prasetio mengatakan, keputusan tidak membagikan dividen sudah berdasarkan ketentuan.
“Karena masih negatif, jadi laba bersih itu hanya boleh digunakan untuk mengurangi negatif ekuitas, tidak boleh dibagi ke pemegang saham,” kata Prasetio saat konferensi pers di Tangerang.
Pada 2023, maskapai pelat merah ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha konsolidasi sebesar 40% menjadi sebesar USD2,94 miliar dibandingkan dengan pendapatan usaha di periode 2022 yang sebesar USD2,1 miliar. Sementara laba bersih tercatat sebesar USD251,99 juta.
(FAY)