IDXChannel - Kementerian Agama (Kemenag) mencatat, kinerja maskapai haji yakni Garuda Indonesia masih sering mengalami keterlambatan. Dari 152 kloter, sekitar 39,47% atau 60 kloter terlambat berangkat.
“Sampai 26 Mei, kami melihat Garuda Indonesia masih sering mengalami keterlambatan. Dari 152 kloter, ada 60 kloter yang terlambat atau sekitar 39,47%,” terang Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie, di Jakarta, Selasa (28/5/2024).
“Sementara Saudia Airlines, dari 132 kloter, ada 16 kloter yang mengalami keterlambatan atau sekitar 11,85%,” sambungnya.
Keterlambatan paling parah, lanjut Anna, dialami oleh jamaah haji kloter 42 Embarkasi Solo (SOC-42) akibat adanya kerusakan mesin pesawat yang memberangkatkan jamaah SOC-41. Ini merupakan kloter terakhir dari Embarkasi Donohudan yang berangkat pada gelombang pertama, mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.