Mau Hajatan di Bursa, Anak Usaha Erajaya (ERAL) Patok Harga IPO Mentok Rp410 per Saham
PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) menawarkan sebanyak 1,03 miliar saham atau 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.
IDXChannel - PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) mematok harga Rp370-Rp410 per saham dalam gelaran penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Anak usaha Erajaya ini menawarkan sebanyak 1,03 miliar saham atau 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. ERAL akan melantai di bursa pada 8 Agustus 2023 dan kini telah memasuki masa penawaran awal atau bookbuilding hingga 26 Juli 2023 mendatang.
Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT BNI Sekuritas sebagai penjamin emisi efek
“Jumlah penawaran umum ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp425,37 miliar,” sebagaimana tertulis dalam prospektus e-IPO BEI, Jumat (14/7/2023).
Setelah pelaksanaan IPO, perseroan akan memberikan sebanyak-banyaknya 52,39 juta saham atau sebesar 1% dari modal ditempatkan dan disetor penuh untuk program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan perseroan atau management and employee stock option plan (MESOP).
Perihal penggunaan dana, sebesar 37% dana hasil IPO akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada entitas usaha dengan rincian sebesar 93% akan digunakan untuk PT Mitra Internasional Indonesia.
Dana tersebut dialokasikan untuk modal kerja dan pengembangan gerai baru, serta peremajaan gerai yang sudah ada. Sebesar 39% akan diberikan kepada PT Era Aktif Indonesia untuk modal kerja dan belanja modal dalam rangka pengembangan gerai baru sekitar empat gerai dan peremajaan sekitar dua gerai.
Selanjutnya, sebesar 13,75% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk penyetoran modal kepada anak usaha dengan rincian, sebesar 35% untuk penyertaan modal kepada PT Era Gaya Indonesia untuk modal kerja dan belanja modal dalam rangka pengembangan gerai baru sekitar lima gerai.
Serta sebesar 65% diberikan kepada PT Master Selam Nusantara yang akan digunakan untuk modal kerja dan belanja modal dalam rangka pengembangan gerai baru sekitar dua gerai.
Terakhir, sekitar 49,25% dana hasil IPO akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan, guna mendukung kegiatan usaha utama dan operasional perseroan, namun tidak terbatas pada pembiayaan pengadaan, penyaluran dan kelengkapan persediaan, serta beban operasional lainnya.
(DES)