MARKET NEWS

Mau IPO, Merdeka Battery (MBMA) Patok Harga Rp795 per Saham

Cahya Puteri Abdi Rabbi 12/04/2023 10:10 WIB

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) menetapkan harga penawaran umum atau offering sebesar Rp795 per saham.

Mau IPO, Merdeka Battery (MBMA) Patok Harga Rp795 per Saham (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) menetapkan harga penawaran umum atau offering sebesar Rp795 per saham. 

MBMA telah memulai masa penawaran umumnya dan akan berlangsung hingga 14 April 2023. Perseroan dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 April.

Merdeka Battery menawarkan sebanyak 11 miliar saham atau sebesar 10,24% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. 
Sementara itu, apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, maka perseroan akan mengeluarkan saham tambahan sebanyak-banyaknya 1,10 miliar saham dengan harga pelaksanaan yang sama. Sehingga, dana yang akan diperoleh sebesar Rp9,61 triliun.

Perihal penggunaan dana, entitas usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ini akan menggunakan sebesar 48,0% dana hasil IPO untuk pembayaran lebih awal seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas berjangka sebesar USD300 juta, yang akan dibayarkan kepada MDKA dan ING Bank N.V., cabang Singapura (ING Bank), masing-masing sebesar USD225 juta dan USD75 juta melalui ING Bank sebagai agen.

Selanjutnya, sekitar 5,0% akan digunakan oleh perseroan untuk mengambil alih hak tagih sebesar USD30 juta yang timbul dari perjanjian fasilitas dukungan induk  tanggal 23 Agustus 2022 yang diberikan oleh MDKA kepada PT Merdeka Tsingshan  Indonesia (MTI), sehingga perseroan selanjutnya akan memiliki hak tagih kepada MTI sebesar USD30 juta atau setara Rp460,5 miliar dengan syarat dan ketentuan yang sama dengan perjanjian fasilitas dukungan induk.

Kemudian sekitar 8,0% dana hasil IPO akan dipinjamkan kepada MTI yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan  Proyek AIM I, yang dijadwalkan akan memulai produksi pada pertengahan kedua tahun 2023. 

“Sekitar 1,5% akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja antara lain untuk biaya karyawan, biaya jasa profesional, dan biaya keuangan,” demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Rabu (12/4/2023).

Dana hasil IPO juga akan digunakan untuk memberikan pinjaman ke sejumlah pihak yakni, sekitar 14,0% akan dipinjamkan kepada PT Zhao Hui Nickel (ZHN). 

Dengan rincian, sekitar 8,0% akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pemasangan konversi nikel matte pada Smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) ZHN yang saat ini sedang dalam proses pembangunan, serta sekitar 6,0% akan digunakan untuk modal kerja, meliputi antara lain pembelian bahan baku utama, bahan baku pembantu, biaya listrik, serta biaya karyawan.

Lalu, Sekitar 5,5% akan dipinjamkan kepada PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja, meliputi antara lain biaya karyawan, biaya jasa profesional, pembayaran royalti ke kas negara, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya penambangan. 

Terakhir, dana hasil IPO akan digunakan untuk penyetoran modal kepada PT Merdeka Industri Mineral (MIN) yang selanjutnya akan digunakan untuk penyetoran modal dan pemberian pinjaman kepada PT Sulawesi Industri Parama (SIP) masing-masing sebesar 50%. 

SIP kemudian akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan fase pertama dari pabrik HPAL pertama yang berkapasitas 60.000 ktpa (HPAL 1a) di Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP). 

(DES)

SHARE