Mau Persentase Cuan Saham IPO Anda Besar? Begini Tipsnya
Persentase cuan saham IPO (Initial Public Offering) bisa dicermati dengan berbagai cara.
IDXChannel - Persentase cuan saham IPO (Initial Public Offering) bisa dicermati dengan berbagai cara. Tips memilih saham IPO bagi pemula maupun investor lama memang sangat diperlukan agar tak mudah mengambil keputusan tanpa analisa yang tepat.
Sebelumnya, ada perbedaan IPO dan e-IPO yang perlu diketahui. Perbedaan keduanya berada pada sistem pemesanannya. Biasanya, saham-saham yang akan melakukan aksi pencatatan perdana (IPO) atau menjadi penghuni baru di bursa saham sering menjadi incaran manis para investor. Saham yang baru IPO menjadi incaran para investor karena pergerakan beberapa harga saham tersebut biasanya akan naik di hari pertama perdagangan dan mengalami trend bullish (mengalami tren naik).
Mengutip laman IDXChannel.com, pada Rabu (29/12/2021), pengertian IPO atau Initial Public Offering yaitu proses penawaran saham perdana untuk suatu perusahaan atau yang disebut dengan emiten untuk dibeli publik secara terbuka dan tercatat secara resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Melalui aksi IPO, investor yang ingin berinvestasi tentu bisa membeli saham dan memiliki saham perusahaan terkait. Persentase cuan saham IPO ini biasanya juga dilihat dari tujuan perusahaan itu sendiri mengapa pihaknya memutuskan untuk IPO. Biasanya, perusahaan melakukan IPO untuk mengumpulkan modal.
Jika para investor membeli saham yang baru saja IPO, salah satu keuntungannya yaitu membeli saham yang bersifat longgar karena memiliki patokan harga. Persentase cuan saham IPO ini cukup tinggi, karena saham IPO biasanya ditawarkan pada saat kondisi pasar sedang bullish. Jika investor memilih untuk membeli saham IPO, maka ada kemungkinan untuk meraup keuntungan sebesar 10 hingga 30% pada hari pertama pembukaan perdagangan.
Untuk itu, adapun beberapa tips memilih saham IPO bagi investor yaitu:
1. Analisis Faktor Fundamental Perusahaan
2. Perhatikan Prospektus Perusahaan
3. Cermati dan analisa kembali fundamental perusahaan IPO, dengan melihat Price Earning Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV) perusahaan.
4. Cermati tujuan IPO di prospektus dan perhatikan dana hasil IPO akan digunakan untuk apa.
5. Cermati saat proses book building, apakah saham perusahaan mengalami oversubscribe atau undersubscribe.
6. Perhatikan track record penjamin emisi calon emiten dan pasca listing. (SNP)