MDKA-NCKL Merah, Saham Nikel Ini Lompat 9 Persen
Saham emiten tambang bijih nikel PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) melonjak hampir 10 persen pada awal perdagangan sesi I, Selasa (30/5/2023).
IDXChannel – Saham emiten tambang bijih nikel PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) melonjak hampir 10 persen pada awal perdagangan sesi I, Selasa (30/5/2023), berlawanan arah dengan sejumlah pemain besar lainnya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.57 WIB, saham DKFT melompat 9,30 persen ke Rp94 per saham, melanjutkan penguatan sejak 2 hari sebelumnya.
Dalam sepekan, saham DKFT menguat 14,63 persen, kendati sejak awal tahun (YtD) minus 8,74 persen.
Saham DKFT memang dalam tren menguat jangka pendek sejak 10 Mei lalu, dengan kenaikan lebih dari 20 persen.
Catatan saja, saham DKFT mendapatkan notasi S dan X saat ini dari BEI. Notasi S menandakan perusahaan tidak mencatatkan penjualan dalam laporan keuangan terakhir, sedangkan X berarti efek perusahaan sedang dalam pengawasan khusus.
Per 31 Maret 2023, DKFT memang tidak membukukan penjualan sama sekali. Padahal, selama 3 bulan hingga 31 Maret 2022 perusahaan masih mencatatkan penjualan Rp148,01 miliar.
Alhasil DKFT menanggung rugi bersih Rp29,05 miliar per kuartal I 2023.
Berbeda nasib, saham raksasa nikel, emas, dan tembaga PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) minus 2,03 persen, melanjutkan koreksi sejak Senin (29/5).
Anak usaha MDKA di bidang tambang nikel, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) juga 1,31 persen.
Demikian pula, saham pemain besar macam Grup Harita PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) ambles 4,24 persen, usai terkena batas auto rejection bawah (ARB) 6,78 persen kemarin. Saham NCKL anjlok 16,40 persen dalam sepekan belakangan.
Sejatinya, sejumlah saham nikel lainnya ditransaksikan di zona hijau, seperti PT Harum Energy Tbk (HRUM) yang naik 3,45 persen, PT PAM Mineral Tbk (PAM) yang menguat 1,33 persen, PT Timah Tbk (TINS) naik 1,12 persen, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 0,78 persen, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terapresiasi 0,39 persen.
Harga komoditas nikel memang sedang tertekan. Dalam sebulan belakangan harga nikel turun 13 persen ke posisi USD21.035 per ton. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.