MDLN Pangkas Beban Utang Obligasi Rp1,7 Triliun dengan Skema Buyback and Exchange Offer
PT Modernland Realty Tbk (MDLN) menurunkan beban obligasi luar negeri sebesar USD104,3 juta atau setara Rp1,7 triliun dengan skema Buyback and Exchange Offer.
IDXChannel - Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk (MDLN) berhasil menurunkan beban obligasi luar negeri sebesar USD104,3 juta atau setara Rp1,7 triliun dengan skema Buyback and Exchange Offer.
Corporate Secretary General Manager Modernland Realty (MDLN) Danu Pate menuturkan, langkah strategis ini merupakan bagian dari komitmen perseroan dalam mengoptimalkan struktur keuangan serta memastikan keberlanjutan operasional di tengah dinamika industri properti nasional maupun global.
“Sebagai bagian dari strategi pengelolaan kewajiban (liability management), perseroan telah melaksanakan Buyback and Exchange Offer atas seluruh Notes-2025 dan Notes-2027. Proses ini dilakukan melalui skema Scheme of Arrangement yang telah disetujui oleh mayoritas pemegang Notes dan disahkan oleh Pengadilan Tinggi Singapura pada 24 Januari 2025,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Dalam skema ini, kata Danu Pate, Modernland Overseas Pte Ltd (MLO) menerbitkan surat utang baru (New Notes-2027) senilai USD269,7 juta yang jatuh tempo pada 30 April 2027 dan berlaku efektif sejak 27 Maret 2025. Dengan adanya penerbitan surat utang baru tersebut, maka Notes-2025 dan Notes-2027 sebelumnya tidak lagi berlaku.
Sementara itu, Corporate Investment & Strategy Director Modernland Realty (MDLN) Fetrizal Bobby Heryunda mengatakan, Buyback and Exchange Offer yang dilakukan tersebut tidak hanya menghasilkan pengurangan utang sebesar Rp1,7 triliun, tetapi juga tetap mempertahankan tingkat kupon obligasi yang sama, yaitu 3 persen secara tunai dan 3 persen dalam bentuk payment-in-kind.
“Hal ini mencerminkan keberhasilan kami dalam menegosiasikan persyaratan yang menguntungkan sekaligus memperkuat posisi keuangan jangka pendek perseroan,” katanya.
Fetrizal Bobby menambahkan, pengurangan beban utang ini diyakini akan memberikan dampak positif terhadap struktur keuangan perseroan, termasuk peningkatan rasio likuiditas dan laba bersih pada tahun berjalan. Diketahui, sebelumnya utang obligasi luar negeri tercatat mendominasi sekitar 90 persen dari total utang obligasi dan perbankan perseroan.
Dengan struktur utang yang lebih seimbang, ujar dia, maka perseroan akan berada dalam posisi yang lebih solid untuk menjalankan operasional secara efektif serta merealisasikan strategi pertumbuhan yang telah direncanakan, termasuk pengembangan produk properti residensial dan komersial.
“Perseroan tetap optimistis terhadap prospek pasar properti, khususnya rumah tapak yang menjadi tulang punggung industri nasional. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan produk-produk inovatif yang sesuai dengan tren pasar dan daya beli konsumen, tanpa mengesampingkan standar kualitas di setiap proyek,” kata Fetrizal.
Sebagai informasi, sebelumnya MDLN memiliki dua jenis surat utang global, yaitu Notes-2025, terdiri dari Guaranteed Senior Notes senilai USD130,7 juta dan Guaranteed Senior PIK Toggle Notes senilai USD10,3 juta, yang diterbitkan oleh JGC Ventures Pte. Ltd.
Notes-2027, terdiri dari Guaranteed Senior Notes senilai USD213,9 juta dan Guaranteed Senior PIK Toggle Notes senilai USD19,1 juta, yang diterbitkan oleh Modernland Overseas Pte Ltd (MLO). Kedua entitas tersebut merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh perseroan, dengan total nilai surat utang global sebelum Buyback and Exchange Offer mencapai USD374,1 juta.
(Dhera Arizona)