Melantai di Bursa Februari 2023, Hillcon (HILL) Incar Pendapatan Rp6 Triliun
Usai melantai, HILL menargetkan pendapatan hingga Rp6 triliun, dengan perolehan laba bersih mencapai Rp1 triliun.
IDXChannel - PT Hillcon Tbk (HILL) dijadwalkan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pertengahan Februari 2023. Usai melantai, perseroan menargetkan pendapatan hingga Rp6 triliun, dengan perolehan laba bersih mencapai Rp1 triliun.
"Dengan penawaran umum perdana saham ini, akhir tahun 2023 kami bisa kantongi pendapatan Rp6 triliun dan laba bersihnya sampai Rp1 triliun," kata Direktur Keuangan Hillcon, Jaya Angdika dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Jaya menyebut bahwa, perseroan optimistis dalam mencapai target tersebut, pasalnya industri pertambangan nikel masih memiliki prospek yang cerah jika dibandingkan dengan komoditas lainnya. Menurutnya, komoditas nikel tidak berpengaruh signifikan oleh adanya volatilitas harga komoditas.
Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan meningkatkan volume produksi. Di mana, pada tahun ini Hillcon menargetkan volume produksi dapat mencapai 15 juta ton.
Adapun penambahan volume produksi diproyeksi berasal dari adanya tiga kontrak pelanggan baru yang saat ini sedang dalam tahap negosiasi. "Kami harapkan dengan masuknya tiga pelanggan baru dalam pipeline itu, kami akan kejar (produksi) 15 juta ton," ujar dia.
Saat ini, perseroan tengah menggarap delapan proyek pertambangan antara lain, Site Sebuku Tanjung Coal (STC) di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Kemudian, Bendungan Lolak, di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara dan Weda Bay Nickel di Halmahera, Maluku Utara.
Sementara itu, terkait akuisisi tambang nikel, Jaya menyebut bahwa perseroan tidak memiliki rencana tersebut. Hal itu dikarenakan harga situs tambang yang sudah sangat tinggi.
"Tidak ada rencana (akuisisi) karena harga sudah sangat mahal, kalaupun ada pasti kurang bagus," pungkas dia.
Sebagai informasi, Hillcon dijadwalkan melantai di bursa pada 15 Februari 2023 dengan kode HILL. Sementara itu, perseroan telah memulai periode penawaran awalnya pada 12 Januari hingga 26 Januari 2023.
Tanggal efektif diperkirakan akan didapat pada 7 Februari 2023. Kemudian, masa penawaran umum akan digelar pada 9 hingga 13 Februari 2023. Lalu, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 13 dan 14 Februari 2023.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, Hillcon menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek. Sementara, PT Macquarie Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin emisi efek.
(DES)