Melonjak 77,3 Persen, Pyridam Farma (PYFA) Raup Pendapatan Berjalan Rp2,06 Triliun
kenaikan beban pokok penjualan merupakan bagian yang telah diantisipasi dari strategi integrasi dan ekspansi Perseroan.
IDXChannel - PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) meraup pendapatan berjalan konsolidasi sebesar Rp2,06 triliun hingga akhir triwulan III-2025 lalu.
Capaian tersebut melonjak hingga 77,3 persen dibanding perolehan pendapatan berjalan Perseroan pada periode sama di 2024 yang masih sebesar Rp1,16 triliun.
Atas kenaikan pendapatan tersebut, EBITDA Perseroan pun naik hingga 100,6 persen, dari Rp66,44 Miliar pada 9M2024 menjadi Rp133,32 Miliar pada 9M2025.
"Hal ini membuktikan bahwa bisnis inti Perseroan, termasuk kontribusi dari entitas baru, tetap berjalan kuat dan efisien," ujar Direktur Keuangan PYFA, Sinta Ningsih, dalam keterangan resminya, Selasa (4/11/2025).
Sejalan dengan ekspansi bisnis dan integrasi pasca-akuisisi, menurut Sinta, beban pokok penjualan Perseroan tercatat sebesar Rp1,64 Triliun.
Meski demikian, PYFA berhasil menjaga efisiensi dan profitabilitas di level fundamental, yang dibuktikan lewat kenaikan laba kotor sebesar 41,28 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp417,86 Miliar.
"Kami masih sangat optimistis bahwa kinerja Perseroan di periode mendatang akan terus menguat. Hal ini didukung oleh konsolidasi penuh operasional dari pabrik-pabrik utama, termasuk fasilitas baru Probiotec di Kemps Creek Australia, serta persiapan operasional penuh (full operate) pabrik Ethica di Cikarang, Jawa Barat," ujar Sinta.
Sinta menjelaskan, kenaikan beban pokok penjualan merupakan bagian yang telah diantisipasi dari strategi integrasi dan ekspansi Perseroan.
Karenanya, Sinta mengajak para pemangku kepentingan untuk melihat gambaran yang lebih besar, mengingat proses integrasi masih berjalan dan potensi pertumbuhan Perseroan ke depan masih sangat kuat.
PYFA telah berhasil mengoptimalkan operasional pabrik Probiotec di Kemps Creek yang didukung oleh sertifikasi TGA dan Halal AIHCO yang mampu membuka akses pasar Global.
"Terlebih di dalam negeri pembangunan pabrik Ethica berjalan sesuai rencana dan diharapkan selesai pada awal 2026," ujar Sinta.
Pertumbuhan kinerja ini didorong oleh penguatan di seluruh pilar bisnis Perseroan. Pilar utama pertumbuhan datang dari CDMO (Contract Development and Manufacturing Organization) yang tercermin dari berbagai principal internasional yang telah bermitra dengan PYFA.
Global farmasi seperti Eli Lilly (Amerika Serikat) untuk produk Cialis, Humalog, dan Humulin; Amgen (Amerika Serikat) untuk produk Corora, Amgevita, dan Xgeva; Lundbeck (Denmark) untuk produk Abixa, Brintellix, dan Vyepti; Merz Pharma (Jerman) untuk produk Xeomin dan Hepamerz; serta Polysan (Rusia) untuk produk Reamberin dan Cytoflavin.
Selanjutnya, segmen obat-obatan resep menunjukkan angka penjualan yang semakin kuat, didongkrak dengan tingginya penjualan dari produk berbagai portofolio produk inovatif dan pertama di Indonesia yang masuk dalam kategori New Chemical Entity (NCE).
Selain itu, segmen Over-the-Counter (OTC) juga menunjukkan pertumbuhan signifikan. Melalui lini PYFAHealth dan PYFABeauty, Perseroan terus memperluas jangkauan produk-produk unggulannya, yang kini semakin mudah diakses oleh konsumen melalui jaringan apotek dan ritel kesehatan dan kecantikan terkemuka seperti Century, Boots, Apotek Roxy dan VIVA Apotek.
Menjelang akhir tahun, faktor yang akan selanjutnya menjadi pendongkrak pertumbuhan penjualan kedepannya adalah utilisasi penuh atas ekspansi pabrik milik anak usaha PYFA yaitu Probiotec di Kemps Creek yang sudah full beroperasional mulai November 2025.
Selain itu, Probiotec juga telah resmi mengantongi izin lisensi dari Therapeutic Goods Administration (TGA) dan sertifikasi Halal AIHCO yang menandakan Probiotec dapat melakukan ekspor untuk ekspansi global karena telah tersertifikasi dengan standar internasional.
"Dengan fundamental operasional yang terus menguat dan proses integrasi yang berjalan sesuai rencana, kami yakin prospek pertumbuhan yang solid di 2026. Perseroan berkomitmen untuk menyelesaikan integrasi strategis ini guna menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh pemegang saham," ujar Sinta.
(taufan sukma)