MARKET NEWS

Membedah Prospek Saham Sentul City (BKSL), Menjanjikan?

TIM RISET IDX CHANNEL 25/07/2025 12:00 WIB

Saham emiten properti PT Sentul City Tbk (BKSL) mencatatkan tren penguatan sepanjang 2025, seiring dengan transformasi bisnis.

Membedah Prospek Saham Sentul City (BKSL), Menjanjikan? (Foto: Sentul City)

IDXChannel – Saham emiten properti PT Sentul City Tbk (BKSL) mencatatkan tren penguatan sepanjang 2025, seiring dengan transformasi bisnis, peningkatan aktivitas komersial, dan dukungan teknikal yang positif.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga penutupan sesi I, Jumat (25/7/2025), saham BKSL menguat 3,31 persen ke level Rp125 per unit. Sejak awal 2025, saham ini telah melonjak 76,06 persen.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai BKSL tengah berada di jalur pemulihan yang menarik, baik dari sisi fundamental maupun teknikal.

“Luas land bank BKSL yang mencapai 14.543 hektare (ha), dengan sekitar 2.210 ha yang masih siap dikembangkan,” ujarnya, Jumat (25/7).

Ia menambahkan, pembangunan cluster hunian dan SOHO yang substantial juga mendukung pertumbuhan pendapatan dan laba.

Menurut Michael, kinerja keuangan BKSL pun menunjukkan sinyal positif, menandakan perbaikan struktur bisnis dan margin.

Dari sisi teknikal, saham BKSL disebut sedang menguji level krusial.  Ia juga menyoroti pola pergerakan harga yang perlu dicermati investor.

“Pergerakan candle shooting star pada 24 Juli 2025 kemarin pertanda kuatnya area resistance ini untuk ditembus,” kata dia.

Michael menekankan pentingnya area support agar tren naik tetap terjaga. “Penting untuk BKSL mempertahankan area support 118, dengan area breakout di 140,” ujarnya.

Dengan skenario teknikal tersebut, ia memproyeksikan arah harga ke depan. “Target price ke 170,” imbuh Michael.

Transformasi Sentul City

Sementara, Mandiri Sekuritas dalam riset terbarunya tertanggal 21 Juli 2025 menyoroti perkembangan strategis BKSL, termasuk transformasi bisnis, peningkatan kerja sama dengan mitra strategis, dan konektivitas yang kian membaik.

BKSL tercatat memiliki cadangan lahan terbesar di Jabodetabek dan Jawa Barat, mencapai lebih dari 14.000 hektare. Namun, hanya sekitar 1.900 hektare yang dapat segera dikembangkan, karena sebagian besar lahan di Jonggol masih memiliki keterbatasan akses.

Setelah restrukturisasi manajemen yang berlangsung dalam beberapa tahun terakhir, BKSL kini fokus menggarap pasar hunian utama. Sejak 2022, perusahaan mulai menyasar pembeli rumah pertama dari wilayah Bekasi, Jakarta Timur, dan Bogor, dengan tingkat pembiayaan KPR mencapai 74 persen. Strategi ini diharapkan meningkatkan hunian dan pengembangan ekosistem kawasan.

Riset juga menyoroti keterlibatan strategis dari Grup Gobel, yang dimulai sejak kelanjutan proyek Opus Park pada 2023. Proyek ini sebelumnya tertunda sejak topping off pada 2018. Penunjukan Hiramsyah Sambudhy Thaib—Presiden Direktur sekaligus CEO Grup Gobel—sebagai CEO BKSL per Juli 2025 menandai penguatan kerja sama tersebut.

Dari sisi akses, konektivitas Sentul City meningkat dengan kehadiran rute TransJakarta P11 Blok M–Bogor yang berhenti di Bellanova Country Mall sejak Juni 2025. Akses tambahan juga diproyeksikan hadir dari tol Sentul–Cipanas dan perluasan LRT Jabodetabek.

Kinerja penjualan menunjukkan tren positif. Pre-sales untuk tahun fiskal 2024 (FY2024) mencapai Rp1,3 triliun, tumbuh 30,4 persen secara tahunan (YoY). Target tahun fiskal 2025 (FY2025) dinaikkan signifikan menjadi Rp2 triliun atau tumbuh 53,8 persen, meski pada kuartal I-2025 penjualan sempat turun 41 persen secara tahunan.

Proyek unggulan BKSL saat ini, Spring Garden, menawarkan rumah dengan harga mulai dari Rp680 juta hingga Rp2,7 miliar, dengan harga tanah Rp9 juta-Rp11 juta per meter persegi dan bangunan Rp8 juta per meter persegi.

Di sisi komersial, BKSL menjual 152 hektare lahan kepada Genting Plantations senilai Rp2,1 triliun untuk pengembangan kawasan terpadu bertema golf. Selain itu, perusahaan juga berencana membangun biotown untuk riset dan manufaktur biomedis di Sentul City, meski detail proyek masih terbatas.

Mandiri Sekuritas menilai bahwa peningkatan aktivitas komersial akan memperkuat ekosistem kota mandiri Sentul City ke depan. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

>

SHARE