MARKET NEWS

Menakar Skenario Terburuk IHSG di Tengah Tren Pelemahan

Cahya Puteri Abdi Rabbi 18/03/2025 19:45 WIB

Penurunan IHSG menunjukkan anomali jika dibandingkan dengan bursa regional Asia lainnya.

Menakar Skenario Terburuk IHSG di Tengah Tren Pelemahan. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi lebih dari 5 persen pada perdagangan Selasa (18/3/2025). Indeks bahkan sempat turun hingga 7 persen secara intraday yang menyebabkan Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan pemberhentian perdagangan sementara (trading halt) selama 30 menit.

Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan, penurunan IHSG menunjukkan anomali jika dibandingkan dengan bursa regional Asia lainnya, seperti Nikkei yang menguat 1,4 persen, Shanghai naik 0,09 persen, STI naik 1 persen dan FKLCI naik 1 persen.

“Hal ini bisa menunjukkan kekhawatiran investor akan ekonomi Indonesia dan pasar keuangan,” kata Audi lewat pesan singkat kepada IDX Channel, Selasa (18/3/2025).

Sejumlah sentimen disebut menjadi penyebab melemahnya indeks hari ini antara lain tingginya PHK massal mendekati Lebaran, penetapan credit rating oleh Fitch, S&P, and Moody's setelah downgrade Morgan Stanley & Goldman Sachs.

Kemudian, keputusan RDG Bank Indonesia (BI) disusul FOMC Meeting pada Rabu dan Kamis mendatang terkait suku bunga. Selanjutnya, untuk pertama kalinya sejak 2021, defisit APBN terjadi di awal tahun, serta rumor mundurnya dua Menteri penting di dalam Kabinet Merah Putih.

“Saat ini kami melihat peluang penurunan IHSG hingga support di level 5.900-6.000, jika gagal bertahan, maka kami melihat skenario yang lebih buruk dapat terjadi,” ujar Audi.

Jika aksi panic selling terus berlanjut, ujar Audi, skenario IHSG dalam jangka pendek hingga menengah dan menembus level psikologis 6.000, maka support berikutnya adalah di level 5.900. 

“Kami melihat tekanan ini hampir terjadi di seluruh sektor, termasuk teknologi yang diperkirakan juga terjadi aksi profit taking pasca kenaikan beberapa pekan terakhir,” kata Audi.

Sektor yang dapat menopang dengan kapitalisasi pasar terbesar di IHSG masih dari keuangan. Jika saham bank berkapitalisasi pasar terbesar mulai ada technical rebound, maka setidaknya dapat meredam tekanan di IHSG.

(Dhera Arizona)

SHARE