Menanti Berkah Emiten Jalan Tol JSMR-ADHI Cs di Musim Mudik Lebaran
Meningkatnya lalu lintas darat ini bisa menjadi berkah bagi mayoritas emiten jalan tol seiring mobilitas masyarakat yang cukup padat.
IDXChannel - Hari raya Idul Fitri sudah terasa semakin dekat. Masyarakat pun berbondong-bondong mudik ke kampung halaman, termasuk melalui jalur darat.
Terpantau ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) diprediksi mulai dipadati kendaraan pemudik menjelang puncak arus mudik Lebaran 2024 yang diperkirakan terjadi pada Sabtu (6/4/2024).
Hal ini disampaikan oleh Kapolsek Cipeundeuy sekaligus Kaposian Rest Area 86 A, Tol Cipali Subang, Kustiawan.
“Untuk jumlah kendaraan yang mengarah dari Barat atau Jakarta ke Timur kurang lebih ada 10.000 (unit), mungkin karena sudah menjelang Lebaran. Naik turun, kadang naik kadang turun,” ujar Kustiawan.
Meningkatnya lalu lintas darat ini bisa menjadi berkah bagi mayoritas emiten jalan tol seiring mobilitas masyarakat yang cukup padat. Dengan demikian, trafik jalan tol juga diharapkan ikut meningkat.
Sejumlah emiten operator jalan tol yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) di antaranya dua emiten BUMN, yakni PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI), serta duo PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) milik konglomerasi Salim Group dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) milik pengusaha Jusuf Hamka.
Jika menengok musim lebaran 2023, di paruh pertama 2023, kinerja emiten jalan tol mendapat sokongan dari lonjakan pertumbuhan pendapatan jalan tol pada saat mudik Lebaran.
Kinerja Emiten Tol Jelang Lebaran
JSMR masih menjadi market leader bisnis jalan tol di Indonesia. Emiten pelat merah ini menguasai 1.260 km atau 48 persen dari seluruh jalan tol beroperasi di Indonesia. Sedangkan total konsesi jalan tol Jasa Marga sepanjang 1.736 km.
JSMR sendiri mencatat sebanyak 149.674 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-7 Hari Raya Idul Fitri 1445 H 2024 pada Rabu (3/4)
Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung).
Jika melihat kinerja saham, per Jumat (5/4) pukul 14.44 WIB, saham JSMR mengalami kenaikan 12,94 persen secara year to date (YTD) sepanjang 2024.
Sementara, kinerja saham ADHI dan CMNP masing-masing turun 8,97 persen dan 4,8 persen YTD. Adapun META telah mengumumkan rencana delisting dari BEI. (Lihat tabel di bawah ini.)
Secara harian, saham JSMR menguat tipis 0,45 persen di level Rp5.525 per saham pada Jumat (5/4) pukul 14.58 WIB. Sementara saham ADHI juga menguat tipis 0,71 persen di level Rp284 per saham. Adapun saham CMNP justru anjlok 2,46 persen di level Rp1.585 per saham pada waktu yang sama.
Sepanjang tahun lalu, JSMR juga membukukan laba bersih mencapai Rp6,79 triliun, melesat 147,32 persen dari capaian 2022 sebesar Rp2,74 triliun. Ini karena volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) untuk hampir seluruh jalan tol Jasa Marga Group terpantau meningkat di semester I 2023.
"Satu faktor peningkatan LHR di Semester I-2023 adalah peningkatan mobilitas setelah dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan didukungnya aktivitas mudik oleh Pemerintah," ujar Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana dalam keterangan tertulisnya pada pertengahan tahun lalu.
Sementara itu, ADHI mencatatkan laba bersih sebesar Rp214,02 miliar atau melambung 163,44 persen dibandingkan dengan capaian di sepanjang 2022 yang senilai Rp81,24 miliar.
CMNP mencatatkan laba bersih Rp924,54 miliar, naik 26 persen dari posisi sama tahun lalu senilai Rp729,63 miliar per 30 September 2023.
Sementara, META menderita rugi bersih sebesar Rp233,74 miliar pada 2023, atau lebih buruk dibanding 2022 yang membukukan laba bersih sebesar Rp72,439 miliar.
Sebelumnya, JSMR mengungkapkan lonjakan mobilitas jelang mudik Lebaran 2024 diharapkan mampu mendorong kenaikan pendapatan jalan tol, beserta usaha lainnya.
Terkait peluang pendapatan jelang mudik, Lisye menyatakan JSMR sepanjang 2023 mampu mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp15,6 triliun atau tumbuh 12,9 persen year-on-year (yoy). Capaian ini disumbang pendapatan tol Rp14 triliun, naik 12,1 persen yoy.
Secara rinci, JSMR mencatat peningkatan pendapatan tol sebesar 21,7 persen selama H-8 hingga H+8 jelang Hari Lebaran 2023 lalu, tepatnya pada 14 April 2023-1 Mei 2023 dibandingkan periode normal 2022.
Dalam rilis resmi terbaru, JSMR menyebutkan total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini meningkat sebesar 14,33 persen jika dibandingkan lalin normal (dari 130.916 kendaraan). Sementara jika dibandingkan dengan periode Lebaran 2023, total volume lalin ini lebih rendah sebesar 16,4 persen (dari 179.028 kendaraan).
Di sisi lain, ada total ada 7 jalan tol yang menjadi milik CMNP. Dikutip dari Laporan Tahunan 2022 CMNP, di awal berdirinya, pada 1990, perseroan memulai pengoperasian jalan tol ruas Cawang-Tanjung Priok (North South Link/NSL) sepanjang 15,7 km.
Sementara ADHI merupakan kontraktor yang menggarap Tol Mojokerto- Ketosono Seksi 4 (MHI), Tol Bakauheni – Terbanggi Besar Paket 3, dan Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo, hingga Jalan Tol – Solo – Ngawi – Kertosono.
Tak hanya itu, PT Jakarta Metro Exspressway yang merupakan konsorsium swasta dan BUMN yakni PT Marga Metro Nusantara (MMN), PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) dan PT Acset Indonesia Tbk. (Acset) juga menggarap proyek Jalan Tol Layang Jakarta Outer Ring Road atau JORR-E Cikunir - Ulujami yang akan diresmikan pada April 2027.
Sementara melansir website resmi, META melalui PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) yang sahamnya dimiliki sebanyak 99,42 persen oleh MMN tengah memegang konsesi Jalan Tol Seksi IV di Makassar.
Operasional jalan tol ini dimulai sejak September 2008. JTSE mengoperasikan jalan tol sepanjang 11,57 km yang terhubung dengan jalan tol yang dioperasikan oleh MMN, mulai dari jembatan Tallo hingga simpang Mandai Makassar dan menyediakan akses langsung ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Perseroan juga berkontribusi dalam menciptakan konektivitas kawasan melalui Tol Akses Makassar New Port (Tahap I dan II) yang menghubungkan Tol Makassar Seksi 1, 2, 3, dan 4 hingga Makassar New Port sepanjang 3,2 km. Pembangunan tahap I dimulai dari pelabuhan lama, dan Tahap II dari Bandara Internasional Hasanuddin hingga Makassar New Port.
Sayangnya, META berencana angkat kaki alias go private (delisting) dari BEI. Pengendali saham META, PT Metro Pacific Tollways Indonesia akan melakukan tender offer terhadap saham META pada harga Rp250 per saham.
Direktur Utama META M. Ramdani Basri mengatakan PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTIS) akan melakukan tender offer terhadap sebanyak-banyaknya 4,49 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 25,35 persen saham META yang dimiliki secara kumulatif oleh PT Indonesia Infrastrukture Finace dan masyarakat.
"Bahwa dalam rangka penawaran tender sukarela yang dilaksanakan oleh MPTIS sehubungan dengan rencana go private, MPTIS berencana untuk membeli saham dari para pemegang saham sebanyak-banyaknya 4.490.444.344 saham atau setara 23,35 persen saham," kata M. Ramdani dalam keterbukaan informasi. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.