Mengenal Saham Undervalued: Ciri-Ciri dan Cara Mengoleksinya
Secara sederhana, saham undervalue adalah saham yang diremehkan, saham ini selalu menjadi topik hangat dalam dunia investasi.
IDXChannel - Secara sederhana, saham undervalue adalah saham yang diremehkan, saham ini selalu menjadi topik hangat dalam dunia investasi.
Sekalipun demikian, saham ini memiliki potensi naik nilainya di masa depan, meskipun dijual dengan harga saat ini yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai intrinsiknya.
Lantas bagaimana saham undervalued? Simak penjelasan ciri-ciri dan cara mengoleksinya yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber.
Saham Undervalued
Saham undervalue adalah kebalikan dari saham overvalued, di mana harga saham melebihi nilai intrinsiknya. Ini terjadi ketika harga saham di pasar tinggi meskipun kondisi finansial perusahaan tidak cukup kuat.
Penyebab Saham Menjadi Undervalue
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan sebuah saham dianggap "diremehkan" oleh pasar:
1. Tidak Diterbitkan oleh Perusahaan Terkenal
Investor seringkali lebih tertarik untuk membeli saham perusahaan terkenal, seperti BUMN atau yang produknya dikenal luas oleh masyarakat. Perusahaan yang tidak sepopuler mungkin memiliki minat investor yang lebih sedikit.
2. Kondisi Ekonomi Makro
Kondisi ekonomi makro dan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi harga saham melalui perubahan sentimen pasar. Kondisi positif ekonomi global dan kebijakan yang mendukung, misalnya, dapat meningkatkan harga saham perusahaan tertentu.
3. Permintaan Barang dan Jasa
Penurunan permintaan terhadap produk atau layanan suatu perusahaan dapat mengakibatkan penurunan harga saham. Hal ini disebabkan investor menganggap potensi bisnis perusahaan tersebut menurun.
4. Kondisi Internal Perusahaan
Meskipun tata kelola perusahaan bisa baik, faktor lain seperti sentimen negatif terhadap pejabat perusahaan atau kurangnya ketenaran dapat mempengaruhi harga saham perusahaan menjadi lebih rendah dari seharusnya.
Mengenal Saham Undervalued: Ciri-Ciri dan Cara Mengoleksinya. (FOTO : MNC MEDIA)
Ciri-ciri Saham Undervalue
Selain faktor-faktor di atas, ada beberapa ciri khas saham undervalue:
1. Pendapatan dan Laba Stabil
Perusahaan yang menghasilkan pendapatan dan laba yang relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir.
2. Tidak Terlalu Terpengaruh oleh Teknologi
Perusahaan yang bisnisnya tidak terlalu fluktuatif karena teknologi.
3. Tidak Terlibat dalam Skandal Keuangan
Perusahaan yang tidak terlibat dalam skandal keuangan dalam beberapa tahun terakhir.
4. Rasio Price-to-Earnings (P/E) Rendah
Rasio P/E yang rendah bukan karena investor mengambil keuntungan saat harga saham sedang naik.
5. Nilai Kapitalisasi Pasar Rendah
Kapitalisasi pasar perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan total asetnya.
6. Laba Meningkat
Perusahaan yang mengalami peningkatan laba selama beberapa tahun terakhir.
7. Peringkat Tinggi dari Lembaga Pemeringkat
Mendapatkan peringkat tinggi dari lembaga pemeringkat efek atau tidak memiliki utang yang signifikan.
8. Tahan Terhadap Resesi
Perusahaan yang tidak mengalami kerugian saat ekonomi sedang mengalami resesi.
Cara Mencari Saham Undervalue
Dalam mencari saham undervalue, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu aspek keuangan dan non-keuangan.
1. Aspek Non-Keuangan
- Bidang bisnis perusahaan yang berpotensi tumbuh.
- Tata kelola perusahaan yang kuat.
- Kondisi ekonomi makro dan kebijakan pemerintah yang mendukung.
2. Aspek Keuangan
- P/E ratio yang rendah.
- Price/Earnings-to-Growth (PEG) Ratio yang rendah.
- Rasio keuangan lain seperti ROA, ROE, ROI, dan DCF.
Penting untuk melakukan analisis fundamental yang komprehensif dan mempertimbangkan data keuangan selama beberapa tahun. Keputusan investasi yang bijak memerlukan pemahaman yang mendalam tentang perusahaan yang diinvestasikan dan risikonya.
Itulah penjelasan mengenai mengenal saham undervalued mulai dari ciri-Ciri dan cara mengoleksinya. Semoga informasi ini berguna bagi Anda. (MYY)