MARKET NEWS

Menilik Fenomena Trump 2.0 dan Penguatan Rupiah

Anggie Ariesta 22/01/2025 07:00 WIB

Efek dari Trump 2.0 sebenarnya sudah ditangkap pasar sejak sebelum pemilu AS dilakukan di awal November 2024. 

Menilik Fenomena Trump 2.0 dan Penguatan Rupiah. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Era Trump 2.0 pasca Donald Trump resmi dilantik untuk memulai kepemimpinannya yang kedua kali sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), dinilai berdampak positif bagi pasar domestik. 

Hal ini terlihat dari pergerakan nilai tukar rupiah yang menguat, sementara indeks dolar AS justru berbalik arah. 

Chief Economist and Macro Strategist PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), Helmy Kristanto, mengatakan efek dari Trump 2.0 sebenarnya sudah ditangkap pasar sejak sebelum pemilu AS dilakukan di awal November 2024. 

"Jadi tentunya beberapa hal yang dipandang cukup besar adalah ternyata Trump ke China itu tidak separah apa yang market prediksi sebelumnya, dan tentunya ini juga menyebabkan adanya penurunan dari sisi dolar indeks," kata Helmy usai acara Indonesia Investor Relations Forum 2025, Selasa (21/1/2025). 

Menurut Helmy, penurunan indeks dolar diharapkan membawa dampak yang positif pada kestabilan rupiah, ditambah Bank Indonesia secara mengejutkan juga melakukan pemangkasan suku bunga. 

"Di mana awalnya para investor itu memandang 'wah ini akan membawa dampak yang boleh dibilang pelemahan rupiah akan berlanjut', tapi nyatanya dengan dua perkembangan besar ini, pelemahan dolar indeks dan juga penguatan yuan akan menjadi faktor penetral yang benar-benar kita butuhkan," kata Helmy. 

BRIDS memproyeksi mata uang garuda terus bergerak positif hingga meninggalkan level Rp16 ribu per USD di akhir 2025. 

"Jadi ya tentunya yang kita pandang boleh dibilang yang angka-angka positif bisa sekitar mungkin di bawah Rp16 ribu sampai dengan Rp16.100 gitu ya,” kata Helmy. 

(NIA DEVIYANA)

SHARE