Menteri KKP Izinkan 31 Perusahaan Ekspor Benih Lobster
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengeluarkan izin ekspor benih lobster kepada 26 perusahaan. Jumlah tersebut akan bertambah menjadi 31 perusahaan.
IDXChannel – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengeluarkan izin ekspor benih lobster kepada 26 perusahaan. Jumlah tersebut akan bertambah menjadi 31 perusahaan seiring pengajuan beberapa perusahaan baru.
“Izin (ekspor benih lobster) yang sudah kami keluarkan ada 26 bahkan akan terus bertambah sampai 31 izin perusahaan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, seperti dikutip iNews, pada Senin (6/7/2020).
Ditegaskan Edhy, izin yang dikeluarkan tersebut ditujukan untuk kesejahteraan para nelayan, karena banyaknya nelayan dari Sabang hingga Marauke yang menggantungkan hidupnya untuk menangkap benih lobster di laut.
Menurutnya, pelarangan ekspor benih lobster yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12 Tahun 2020, sudah melalui kajian yang sangat matang. Sehingga, tidak mungkin kebijakan ini diambil secara asal-asalan.
Menteri Edhy melanjutkan, ia juga mempertanyakan tudingan yang menyudutkannya dalam sebuah pemberitaan. Disebutkan bahwa ada beberapa pihak yang diuntungkan terkait kebijakan ekspor benih lobster.
“Ada orang-orang yang dituduh dekat sama saya, ada orang Gerindra dan sebagainya, bahkan saya sendiri tidak tahu mereka mendaftarnya kapan. Tapi, ingat diberitakan itu hanya dua tiga orang dan padahal izinnya yang sudah kami keluarkan ada 26,” katanya.
Pemberian izin ekspor benih lobster sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ada. Bahkan, Menteri Edhy juga siap diaudit jika masih ada yang mencurigai keputusan tersebut. Kembali ditegaskannya, dalam pemilihan calon eksportir, pihaknya tidak akan memberikan perlakuan istimewa. Sebab, calon eksportir dipilih oleh timnya yang juga mengikusertakan beberapa Direktur Jendral di KKP.
"Saya tidak memperlakukan secara istimewa ke semua orang. Silahkan saja kalau ada yang curiga. Silahkan dicek, diaudit. KKP sangat terbuka,” tandas Menteri Edhy. (*)