MARKET NEWS

Merugi Karena Pandemi, MAMI Bakal Pacu Kinerja di 2022

Lukman Hakim 29/12/2021 16:26 WIB

Badai pandemi Covid-19 yang menerjang Indonesia membuat PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI) mengalami kerugian yang signifikan.

Merugi Karena Pandemi, MAMI Bakal Pacu Kinerja di 2022. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badai pandemi Covid-19 yang menerjang Indonesia membuat PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI) mengalami kerugian yang signifikan. Untuk membalikkannya, perseroan menyatakan akan memacu kembali kinerja sepanjang tahun 2022 mendatang.

Ada sejumlah proyek properti yang selama dua tahun terakhir terhambat pembangunannya akibat pandemi COVID-19. Salah satunya adalah Garden Estate di Gresik, Jawa Timur.

Direktur MAMI, Peterjanto Suharjono, mengatakan, sudah memiliki strategi untuk meningkatkan kinerja tahun depan agar lebih positif. Akibat pandemi, perseroan selama dua tahun ini mengalami kerugian.

“Tahun depan semua lini bisnis akan kami optimalkan agar bisa mengkompensasi kerugian yang kita alami karena pandemi dalam 2 tahun terakhir ini,” katanya dalam Paparan Publik, Rabu (29/12/2021).

Peter menambahkan, masih ada prospek bisnis lain yang  digarap perseroan yakni melanjutkan proyek mixed use di Jalan Embong Malang Surabaya melalui PT Anugerah Mitra Leastari. Kemudian bisnis glamping (glamour camping) di Forest Garden Cisarua Bogor.

“Glamping ini banyak peminatnya. Kita sudah bangun 21 unit dengan berbagai fasilitas. Kami harapkan bisa segera beroperasi. Tahun depan kita mau kembangkan lagi 30-40 unit yang diharapkan bisa meningkatkan kinerja perseroan,” imbuhnya.

Selain bisnis hotel dan properti, lanjut dia, MAMI juga memiliki unit bisnis tambak udang yang sempat susut menjadi 5 petak tambak. Tahun depan, kata dia, akan dikembangkan menjadi 12-20 tambak.

“Selain itu, kami juga masih ada bisnis di bidang katering, dan Eco Laundry dan IBT (Indonesia Bagian Timur) Center sebagai tempat convention maupun exhibition,” katanya.

Peter optimistis kinerja tahun depan akan membaik. Hal ini sejalan dengan semakin turunnya kasus COVID-19 terutama di Jatim. Tingkat vaksinasi juga cukup tinggi. Apalagi di akhir tahun ini pemerintah telah memberikan kelonggaran pembatasan aktivitas. Sehingga tingkat okupansi hotel bisa lebih terangkat.

“Kami ada hotel Garden Palace. Saat weekday okupansinya sekitar 50 persen. Kalau weekend bisa 100 persen. Tapi kebanyakan tamu adalah family yang ingin staycation,” terangnya.

Sementara itu, pada 2020, pendapatan MAMI tercatat Rp41,7 miliar atau anjlok dibanding 2019 yang mencapai Rp126,73 miliar. Sedangkan laba bersihnya tercapai -Rp64 miliar alias rugi.

Pada 2019, MAMI mencatatkan kinerja laba bersih mampu mencapai Rp1,76 miliar. Sedangkan tahun 2021 hingga September, pendapatan MAMI tercatat Rp35 miliar, dengan rugi bersih minus Rp28 miliar.

“Kami memiliki bisnis jasa dan pariwisata yang paling terdampak pandemi. Bahkan saat kasus COVID-19 meningkat, Garden Palace harus tutup selama 3 bulan. Kemudian beroperasi dengan pembatasan maksimal 40 persen dari total 360 kamar,” ujar Peter. (TYO)

SHARE