Meta Rilis Laporan Keuangan 2022, Segmen Bisnis Metaverse Masih Merugi
Segmen Reality Labs, proyek metaverse ambisius Mark Zuckenberg mencatatkan kerugian USD13,71 miliar pada 2022.
IDXChannel - Meta Platforms Inc. (META), perusahaan induk Facebook, melaporkan penurunan laba bersih kuartal keempat sebesar 41% dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan iklan yang menyusut dan biaya yang lebih tinggi membebani pendapatan perusahaan raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) tersebut.
Menurut laporan keuangan terbaru, Meta mencatatkan pendapatan USD32,17 miliar untuk kuartal keempat tahun lalu, turun sebesar 4%. Sementara pendapatan setahun penuh 2022 mencapai USD116,61 miliar, turun sebesar 1%.
Sementara laba bersih Meta turun secara year on year (yoy) menjadi USD23,2 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar USD39,37 miliar.
Di segmen pendapatan iklan, Meta melaporkan penurunan menjadi USD113,64 miliar dibanding tahun sebelumnya USD114,93 miliar dalam dua belas bulan 2022.
Selama ini Meta memiliki produk dan layanan perusahaan termasuk Facebook, Messenger, Instagram dan WhatsApp yang tergabung dalam Family of Apps (FoA). Segmen Family of Apps ini mencatatkan pendapatan USD42,66, turun dari tahun sebelumnya sebebsar USD56,95.
Sementara segmen Reality Labs, proyek metaverse ambisius Mark Zuckenberg mencatatkan kerugian USD13,71 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar USD10,19 miliar. (Lihat tabel di bawah ini.)
Di segmen pengguna Family of Apps, pengguna aktif harian rata-rata mencapai 2,96 miliar per Desember 2022, meningkat 5% secara year on year (YoY).
Sementara pengguna aktif bulanan mencapai 3,74 miliar per 31 Desember 2022, meningkat 4% secara YoY.
Pengguna aktif harian Facebook (DAU) rata-rata mencapai 2 miliar pada periode yang sama, meningkat 4% dari tahun ke tahun. Sementara pengguna aktif bulanan mencapai 2,96 miliar per 31 Desember 2022, meningkat 2% yoy.
Pada kuartal keempat tahun 2022, impresi iklan yang ditayangkan di seluruh Family of Apps meningkat sebesar 23% yoy dan harga rata-rata per iklan turun sebesar 22% yoy.
Dalam dua belas bulan 2022, tayangan iklan meningkat sebesar 18% yoy dan harga rata-rata per iklan turun sebesar 16% yoy.
Selain itu, kenaikan suku bunga sangat memengaruhi ekosistem bisnis dan membuat pinjaman lebih mahal. Perusahaan teknologi seperti Meta harus memangkas biaya sepadat mungkin untuk membantu mengimbangi peningkatan pengeluaran dalam mengembangkan kapasitas selama beberapa tahun terakhir.
Berbagai faktor ekonomi makro tersebut juga tersebut telah mempengaruhi harga saham Meta, yang turun lebih dari 60% sepanjang 2022. Sebagai perbandingan, indeks S&P 500 yang banyak memuat saham-saham tekno, turun hampir 40% di periode yang sama.
Menurut Meta, jika nilai tukar mata uang asing tetap konstan dengan periode yang sama di tahun 2021, pendapatan akan menjadi USD2,01 miliar dan USD5,96 miliar lebih tinggi, masing-masing meningkat 2% dan 4% berdasarkan mata uang konstan untuk kuartal keempat dan setahun penuh 2022.
Total biaya operasional perusahaan mencapai USD25,77 miliar dan USD87,66 miliar, masing-masing meningkat 22% dan 23% secara yoy untuk kuartal keempat dan setahun penuh 2022.
Biaya ini terkait dengan upaya restrukturisasi perusahaan masing-masing sebesar USD4,20 miliar dan USD4,61 miliar pada kuartal keempat dan dua belas bulan 2022.
Meta juga mencatatkan jumlah karyawan sebanyak 86.482 per 31 Desember 2022, meningkat 20% dari tahun ke tahun.
Jumlah karyawan yang dilaporkan ini mencakup sekitar 11.000 karyawan yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) pada November 2022 lalu.
“Selama kuartal yang berakhir pada 31 Desember 2022, kami mengambil beberapa langkah untuk mengejar efisiensi yang lebih besar dan menyelaraskan kembali bisnis dan prioritas strategis kami,”ujar Mark Zuckenberg dalam press rilis resmi Meta, Rabu, (1/2). (ADF)