MARKET NEWS

Mitratel (MTEL) Cetak Laba Rp1,38 Triliun di 2021

Dinar Fitra Maghiszha 11/03/2022 07:29 WIB

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel baru saja melaporkan kinerja keuangan dengan memperoleh laba bersih Rp1,38 triliun pada 2021.

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel memperoleh laba bersih Rp1,38 triliun pada 2021. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel baru saja melaporkan kinerja keuangan dengan memperoleh laba bersih Rp1,38 triliun pada 2021, atau meningkat 129,4% dibandingkan tahun 2020.

Direktur Investasi yang juga merangkap sebagai Corporate Secretary Mitratel, Hendra Purnama menuturkan Mitratel telah menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 10% untuk tahun 2022.

“Tahun ini, kami menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 10% (melampaui rata-rata pertumbuhan industry) dengan 750 pembangunan menara dan 3.000 kolokasi secara organic, serta tambahan 3.000 tower  secara inorganic,” kata Hendra dalam keterangan resmi yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (10/3/2022).

Hingga akhir 2021, perseroan mencatat telah memiliki jumlah tower mencapai 28.206 unit, atau naik 52,7% dibandingkan tahun 2020 yang sebanyak 18.473 unit.

Sedangkan total tenant tahun 2021 naik 39,3% menjadi 42.594 dari tahun 2020 yang sebanyak 30.570, sebagaimana tertulis

Capaian sepanjang tahun lalu membuat perseroan terus menjaga pertumbuhan agar tetap berlanjut di masa depan.

Berikut empat jurus jitu anak grup PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) itu menjaga pertumbuhannya.

Pertama, Mitratel akan melakukan langkah agresif untuk menangkap peluang permintaan menara baru (B2S) dan colocation  dari MNO melalui peningkatan kapasitas dan cakupan layanan.
 
Kedua, melalui strategi M&A untuk melengkapi pertumbuhan organic, perseroan akan melakukan konsolidasi industri dengan memanfaatkan kekuatan neraca dan arus kas perusahaan, serta memaksimalkan sinergi Telkom Group.
 
Adapun yang ketiga, perseroan akan mengembangkan portofolio layanan infrastruktur digital yang lengkap untuk mendukung pengembangan infrastruktur penting dari MNO seperti Fiber, Edge infra solution, power-to-tower dan digital services (seperti IoT).
 
Sementara yang keempat, perseroan akan mengimplementasikan inisiasi efisiensi biaya di berbagai area, seperti biaya operasi dan pemeliharaan untuk meningkatkan profitabilitas dan arus kas.

Selain keempat hal tersebut, perseroan juga akan melakukan transformasi digital operasional dengan meningkatkan operational business process melalui integrasi sistem IT.
  
"Mitratel menjadi bagian dari value chain layanan seluler melalui penyediaan layanan konektivitas infrastruktur telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah menara telekomunikasi perseroan sekitar 28% dari populasi tower di Indonesia," pungkas Hendra. (TIA)

SHARE