MARKET NEWS

MNC Energy Investments (IATA) Rights Issue 14,84 Miliar Saham, Bidik Dana Rp2,6 T

Tim IDXChannel 18/10/2022 08:32 WIB

MNC Energy Investments (IATA) akan melaksanakan rights issue sebanyak 14,84 miliar saham dengan target dana Rp2,67 triliun.

MNC Energy Investments (IATA) Rights Issue 14,84 Miliar Saham, Bidik Dana Rp2,6 T. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pernyataan efektif kepada PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) untuk pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau yang dikenal dengan rights issue

Perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 14.840.555.748 Saham Seri B yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 180 dengan rasio 10:13. Artinya 10 saham yang dimiliki berhak untuk mendapatkan 13 HMETD.

Dengan demikian, rights issue ini bernilai sebanyak-banyaknya Rp2.671.300.034.640 atau Rp2,67 triliun. Setelah dilaksanakannya rights issue ini, IATA
akan dimiliki langsung oleh PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT).

Selain itu, IATA akan memberikan tambahan hak dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.968.111.149 Waran Seri I, di mana setiap 5 saham hasil pelaksanaan HMETD melekat 1 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan Rp210.

Seluruh dana segar yang diperoleh perusahaan akan dipergunakan untuk:

- Pelunasan seluruh promissory note Perseroan yang diterbitkan kepada BHIT dengan cara membayar dengan uang dan/atau dengan konversi hak tagih menjadi saham perseroan dalam rangka pengambilalihan PT Bhakti Coal Resources (BCR)

- Setoran modal kepada PT Bhakti Migas Resources (BMR) untuk investasi pengembangan usaha di sektor migas. BMR sedang mengevaluasi peluang eksplorasi di Indonesia Timur, yaitu Blok Semai III di Papua

- Setoran modal ke BCR untuk modal kerja dan pengembangan usaha di sektor pertambangan batu bara.

Seperti diketahui, IATA mengalihkan pilar bisinis utamanya yang sebelumnya bergerak pada bidang pengangkutan udara niaga dan jasa angkutan udara, menjadi perusahaan yang bergerak di bidang energi dan investasi yang diawali dengan mengakuisisi 99,33% saham BCR
yang merupakan perusahaan induk dari 8 perusahaan batu bara yang berlokasi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. 

Dengan 1,6 miliar MT sumber daya batu bara yang dimiliki BCR, IATA melakukan langkah strategis memanfaatkan momentum meningkatnya permintaan batu bara dan
kenaikan harga komoditas batu bara. IATA memandang penajaman fokus menjadi perusahaan energi dan investasi, khususnya di sektor batu bara, dapat membantu mendongkrak prospek bisnis perseroan.

(FAY)

SHARE