IDXChannel - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk resmi memperoleh persetujuan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Emiten dengan kode saham GIAA itu akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 68.072.851.377 saham (PMHMETD).
Aksi korporasi tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Selain itu, Garuda Indonesia akan melakukan konversi utang kepada kreditur usai adanya putusan homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Caranya melalui penerbitan 22.970.514.286 saham melalui penambahan modal tanpa memberikan HMETD dengan total utang yang akan dikonversi maksimal Rp 4,2 triliun menjadi saham.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mencatat pemegang saham juga menyepakati adanya pengeluaran saham seri C yang memiliki hak-hak atas saham sama dengan klasifikasi saham seri B dengan nilai nominal serendah-rendahnya Rp182 per saham.
"Persetujuan yang telah diberikan pemegang saham melalui gelaran RUPSLB lanjutan menjadi milestone penting untuk terus mengakselerasikan misi transformasi kinerja, salah satunya kami perkuat melalui langkah restrukturisasi maupun berbagai kebijakan strategis penyehatan kinerja usaha secara jangka panjang," ungkap Irfan dalam keterangan pers, Jumat (14/10/2022).
Emiten dengan kode saham GIAA itu akan mengoptimalkan penambahan modal kerja setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, utamanya untuk kebutuhan maintenance, restorasi armada, bahan bakar, biaya sewa pesawat, hingga biaya penunjang lainnya. Irfan berharap mampu memperkuat outlook kinerja usaha Perseroan jelang transisi masa endemi mendatang.