MNC Energy Investments (IATA) Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi, Ini Susunan Terbarunya
Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris dan Direksi IATA yang baru adalah sebagai berikut:
IDXChannel - PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) melakukan perombakan jajaran Komisaris dan Direksi. Hal itu tertuang dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa (24/6/2025).
RUPST menyetujui pengunduran diri Michael Stefan Dharmajaya dari jabatannya selaku Komisaris perseroan, Kushindrarto dari jabatannya selaku perseroan. Keputusan ini efektif sejak 28 Februari 2025.
Kemudian, RUPST menyetujui dan menetapkan Santi Paramita yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur untuk diangkat menjadi Komisaris perseroan.
RUPST juga mengangkat Amin Mansur sebagai Komisaris perseroan, Kahar Chua sebagai Wakil Presiden Direktur perseroan, serta Anthony Putra Tjiptodihardjo dan Andrea Frans Tambunan sebagai Direktur perseroan yang baru.
Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris dan Direksi IATA yang baru adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris (Independen): Irjen Pol (Purn) Hamidin
Komisaris: Hartono Tanoesoedibjo
Komisaris: Santi Paramita
Komisaris: Amin Mansur
Direksi
Presiden Direktur: Suryo Eko Hadianto
Wakil Presiden Direktur: Agustinus Wishnu Handoyono
Wakil Presiden Direktur: Henry Suparman
Wakil Presiden Direktur: Kahar Chua
Direktur: Anthony Putra Tjiptodihardjo
Direktur: Leader Dermawan Soli Daeli
Direktur: Andrea Frans Tambunan
Selain itu, RUPST juga menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan perseroan untuk Tahun Buku 2024.
Pada 2024, pendapatan usaha IATA mencapai USD117,89 juta, dengan laba bersih tercatat sebesar USD7,68 juta dan margin EBITDA sebesar 19,13 persen pada 2024.
Perseroan berhasil memproduksi batu bara sebanyak 4.071.081 MT atau naik 11,23persen year-on-year (yoy) dari tahun 2023 sebesar 3.660.098 MT. Volume penjualan dari IUP yang dikelola perseroan mencapai 3.663.566 MT. Per akhir 2024, perseroan memiliki cadangan batu bara sebesar 294.230.000 MT.
Di 2025, perseroan menargetkan produksi batu bara sebesar 4.200.000 MT. Target ini dapat tercapai dengan memaksimalkan produksi dari IUP PT Putra Muba Coal (PMC), PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE), dan PT Arthaco Prima Energy (APE) seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dan komitmen perseroan dalam memperkuat posisinya di industri batu bara.
Perseroan juga berkomitmen untuk memperluas jaringan bisnis di lini perdagangan (trading) melalui kemitraan strategis, sekaligus mengembangkan inisiatif energi terbarukan di lahan pasca-tambang, seperti pemanfaatan panel surya dan energi angin (windmill).
Saat ini, perseroan tengah menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan bereputasi tinggi di bidang tersebut. Melalui divisi trading, perseroan telah menjual batu bara sebanyak 450.000 MT pada 2024, dengan proyeksi volume penjualan hingga 750.000 MT pada 2025.
Setelah RUPST, IATA melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan telah menyetujui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya sejumlah 3.127.582.909 lembar saham, sesuai dengan peraturan pasar modal khususnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.14/POJK.04/2019 tanggal 29 April 2019.
(Dhera Arizona)