MNC Investama (BHIT) Cetak Pendapatan Rp14,8 Triliun Sepanjang 2020
Pada 2020, pendapatan konsolidasi Perseroan MNC Investama tercatat Rp14,8 triliun, sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya imbas pandemic Covid-19.
IDXChannel – Emiten PT MNC Investama Tbk sukses menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Direktur Utama MNC Investama Darma Putra mengungkapkan bahwa pada 2020, pendapatan konsolidasi Perseroan tercatat Rp14,8 triliun, sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya imbas pandemic Covid-19.
"Pendapatan konsolidasi Perseroan dari sektor media yang mencakup iklan digital dan non digital, media berbasis konten, TV berbayar dan broadband melemah sekitar 1% lebih secara yoy menjadi Rp11,52 triliun pada tahun 2020," ujar Darma di Jakarta, Selasa (6/7/2021).
Ditambahkan Darma, tercatat pendapatan iklan non digital menunjukkan penurunan sedikit menjadi Rp5,56 triliun di 2020, dibandingkan Rp5,7 triliun di 2019.
"Pelemahan ini terutama diakibatkan adanya wabah Covid-19 di sepanjang tahun 2020. Upaya perseroan yang terus mengembangkan segmen bisnis media digital di tengah pengembangan pesat dunia digital juga mendorong pendapatan iklan digital tumbuh tinggi hingga 39,55% yoy menjadi Rp973 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp597 miliar," imbuh Darma.
Sedangkan pendapatan dari segmen TV berbayar dan broadband, terang Darma, naik 1,53% menjadi Rp3,69 triliun yoy. Pendapatan dari sektor jasa keuangan tercatat sebesar Rp2,6 triliun dengan kontribusi terbesar berasal dari pendapatan bunga dividen sebesar 45%.
"Walaupun pendapatan bersih konsolidasi melemah sedikit pada tahun 2020, efisiensi beban selama pandemi Covid-19 berdampak cukup positif terhadap profitabilitas perusahaan. Laba sebelum pajak dan laba bersih tahun berjalan konsolidasi perusahaan tercatat masing-masing sebesar Rp2,19 triliun dan Rp1,53 triliun," jelas Darma.
Kemudian dalam laporan yang sama juga dijelaskan dari sisi neraca, pada 2020 jumlah aset konsolidasi perseroan meningkat menjadi Rp59,5 triliun atau tumbuh sebesar 3,25%. Dari sisi liabilitas perusahaan, posisinya menurun dari Rp28,78 triliun di 2019 menjadi Rp28,07 triliun di 2020. Ekuitas konsolidasi perseroan menguat 8,95% menjadi Rp31,4 triliun.
"Berdasarkan kinerja Perseroan di tahun buku 2020 tersebut, dengan memperhatikan kebutuhan pendanaan Perseroan dan entitas anaknya, untuk lebih mengembangkan usahanya di tahun mendatang, direksi mengusulkan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham Perseroan dan seluruhnya akan dibukukan sebagai laba bertahan untuk memperkuat permodalan," tandasnya. (FHM)