MARKET NEWS

MNC Investama (BHIT) Raih Pendapatan Rp4,1 Triliun di Kuartal I-2022

Dinar Fitra Maghiszha 01/06/2022 17:45 WIB

PT MNC Investama Tbk (BHIT) dan entitas anak berhasil membukukan total pendapatan bersih sebesar Rp4,1 triliun pada kuartal I-2022.

MNC Investama (BHIT) Raih Pendapatan Rp4,1 Triliun di Kuartal I-2022 (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - PT MNC Investama Tbk (BHIT) dan entitas anak berhasil membukukan total pendapatan bersih sebesar Rp4,1 triliun pada kuartal I-2022. Capaian tersebut meningkat 3,82 persen dibandingkan periode sama 2021 senilai Rp3,95 triliun.

Kontribusi terbesar pendapatan datang dari segmen media sebesar Rp3,26 triliun, terdiri dari pendapatan iklan non digital Rp1,40 triliun, dan digital Rp648,70 miliar. Adapun segmen tv berbayar dan broadband menyumbang pemasukan Rp689,01 miliar, ditambah konten Rp523,96 miliar.

Segmentasi lembaga keuangan, pembiayaan, efek, dan asuransi meraup total pemasukan Rp691,51 miliar, disusul lainnya Rp147,74 miliar. Demikian laporan keuangan interim PT MNC Investama Tbk (BHIT) di Keterbukaan Informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (1/6/2022).

Sejalan dengan naiknya pendapatan, beban langsung BHIT bertambah menjadi Rp2,01 triliun. Namun, laba bruto perseroan masih lebih tinggi 5,47 persen mencapai Rp2,08 triliun.

Setelah perhitungan beban umum, administrasi, keuangan, dan lainnya, maka BHIT membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp119,86 miliar di kuartal I/2022. Capaian itu meningkat cukup signifikan dari rugi bersih yang dicapai pada periode sama tahun 2021 sebesar Rp58,95 miliar.

Alhasil, perseroan mencatatkan laba per saham dasar sebesar Rp1,43, dari sebelumnya rugi Rp0,83.

Hingga 31 Maret 2022, BHIT memiliki total aset sebanyak Rp64,34 triliun, atau lebih rendah 0,87 persen dibandingkan posisi aset akhir 2021 sebesar Rp64,90 triliun.

Selama tiga bulan pertama tahun ini, perseroan mampu memangkas kewajiban utang atau liabilitas sebesar 4,14 persen menjadi Rp25,31 triliun, dibandingkan posisi utang akhir 2021 sebanyak Rp26,41 triliun. Demikian juga ekuitas perseroan mampu tumbuh menjadi Rp39,02 triliun.

Posisi kas dan setara kas BHIT akhir periode mencapai Rp2,60 triliun, lebih tinggi dari periode sama tahun lalu senilai Rp1,70 triliun. (RAMA)

SHARE