MARKET NEWS

Moody's Tingkatkan Outlook Rating jadi Positif untuk Lippo Karawaci (LPKR)

Dinar Fitra Maghiszha 24/11/2021 12:47 WIB

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan perolehan outlook rating ‘Positif’ dari lembaga pemeringkat Moody’s .

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan perolehan outlook rating ‘Positif’ dari lembaga pemeringkat Moody’s . (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan perolehan outlook rating ‘Positif’ dari lembaga pemeringkat Moody’s setelah mengkaji ulang kinerja bisnis perusahaan, posisi finansial, dan likuiditas.

Pemberian rating ini meningkatkan posisi LPKR sebelumnya yang memiliki rating ‘Stable’.

"Peringkat Perusahaan tetap B3, sedangkan perubahan Outlook menjadi "Positif” merupakan bukti perbaikan arus kas operasi Perusahaan holding melalui pertumbuhan yang kuat pada pra penjualan, penyelesaian proyek yang sedang berjalan, dividen anak perusahaan serta negosiasi ulang biaya subsidi sewa yang produktif," kata manajemen LPKR dalam Keterbukaan Informasi, Bursa Efek Indonesia, Rabu (24/11/2021).

Lebih lanjut Moody’s mencatat posisi kas LPKR cukup untuk menutupi biaya selama 18 bulan ke depan, tanpa bergantung pada penjualan aset.

Moody’s mencatat LPKR telah meningkatkan target pra penjualan untuk tahun FY21 sebesar 34% menjadi Rp4,7 triliun (dari Rp3,5 triliun) karena pencapaian pra penjualan hingga periode Januari - Oktober 2021 telah mencapai Rp4,4 triliun.

Selanjutnya, Moody’s menetapkan target pra penjualan FY22 sebesar Rp5,2 triliun dan meyakini akan ada keberlanjutan bisnis residensial dengan harga terjangkau yang dikelola LPKR.

Moody’s menekankan adanya perbaikan pada likuiditas perusahaan holding yang juga menandakan kecukupan likuiditas selama 12-18 bulan ke depan. Hingga periode Januari - September 2021, perusahaan melaporkan posisi kas perusahaan holding ada di posisi Rp2,3 triliun

Sebagai catatan, sepanjang sembilan bulan pertama 2021, LPKR melaporkan pendapatan mencapai Rp10.9 trilliun atau naik 44% dengan nilai EBITDA yang juga naik 84% menjadi Rp2.9 triliun.

Adapun kenaikan pendapatan ini ditopang oleh meningkatnya bisnis real estat sebesar Rp3,0 triliun dari Rp2,4 triliun.

Moody’s mencatat kemungkinan menaikkan rating LPKR jika arus kas operasi pada level perusahaan holding berada di area positif dan perusahaan tidak bergantung kepada penjualan aset, serta rasio hutang menunjukkan perbaikan.

"Kedepannya perusahaan bertujuan untuk memperbaiki rasio hutang terhadap EBITDA yang dapat dicapai melalui pembayaran hutang atau pertumbuhan EBITDA. Berdasarkan antisipasi perbaikan performa mall dan hotel pada FY22, Perusahaan memperkirakan kemungkinan perbaikan dalam rasio ini," pungkas manajemen. (TIA)

SHARE