MARKET NEWS

Nasib Emiten Bank RI kala Laba Bank Wall Street ‘Diramal’ Tertekan di Q1-2023

Melati Kristina - Riset 12/04/2023 07:00 WIB

Bank Wall Street diprediksi mengalami pendapatan yang terkontraksi pada kuartal I-2023, meski demikian perbankan RI masih mencatatkan kinerja solid di periode i

Nasib Emiten Bank RI kala Laba Bank Wall Street ‘Diramal’ Tertekan di Q1-2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Sebagian besar bank Wall Street diprediksi akan membukukan laba pada kuartal I-2023 yang lebih rendah seiring dengan krisis perbankan Amerika Serikat (AS). Meski begitu, perbankan di Indonesia diproyeksi tetap mencatatkan laba yang solid pada periode ini.

Krisis perbankan AS sebagai akibat kolapsnya Sillicon Valley Bank (SVB) hingga bank regional serta perlambatan ekonomi negara tersebut diperkirakan bakal mengganggu profitabilitas sektor perbankan AS.

Sebagaimana disebutkan oleh Reuters, laba per saham (earnings per share, EPS) pada enam bank terbesar di AS diperkirakan akan turun hingga 10 persen secara year on year.

Sementara, akses ke dana murah (CASA), yang menguntungkan bank besar imbas nasabah memindahkan dana dari bank-bank kecil akibat krisis SVB, kemu kemungkinan akan mendorong pendapatan bunga bersih (NII) untuk bank-bank raksasa Paman Sam.

Lebih lanjut, sejumlah bank diprediksi bakal mengalami penurunan EPS pada kuartal I-2023, seperti JP Morgan, Wells Fargo, hingga Bank of America.

Namun, adanya kondisi keuangan yang lebih ketat didorong oleh perekonomian yang melambat menyebabkan pertumbuhan pinjaman hingga kredit melemah.

Dengan demikian, bank-bank tersebut dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan penyisihan (provisi) atas potensi kerugian.

Akibatnya, perbankan AS bakal menjadi lebih defensif dalam mengambil langkah yang mengarah pada revisi penurunan pendapatan bunga bersih.

Hal ini tentunya menjadi sentimen negatif bagi saham-saham perbankan, terutama saham Goldman Sachs Group Inc (GS.N) dan Morgan Stanley (MS.N).

Reuters melaporkan, laba per saham Goldman turun hingga seperlima, setelah mengalami laba bersih yang merosot hingga 69 persen pada kuartal IV-2022.

Bank RI Diproyeksi Catatkan Kinerja Solid di Kuartal I-2023   

Walaupun perbankan AS diprediksi bakal mengalami laba yang tertekan di kuartal I-2023, perbankan Tanah Air justru diproyeksi akan membukukan kinerja solid di periode ini.

Melansir riset BRI Danareksa Sekuritas bertajuk “Banking: Still on a Solid Footing” yang diterbitkan pada Rabu (5/4), bank RI diproyeksi membukukan laba kumulatif pada kuartal I-2023 dengan pertumbuhan 13,4 persen.

“Pertumbuhan tersebut didukung oleh kredit yang naik hingga 10,5 persen yoy, peningkatan net interest margin (NIM) sebesar 5,9 persen hingga penurunan biaya kredit tahunan sebesar 174bps,” tulis riset tersebut.

Sedangkan, faktor lain yang mendorong pertumbuhan pendapatan sektor ini adalah pertumbuhan pinjaman yang bakal naik menjelang musim libur lebaran, pertumbuhan beban operasional sebesar 8 persen, hingga cost to income ratio (CIR) lebih rendah, yakni mencapai 42,5 persen.

Dengan demikian, BRI Danareksa masih memberikan rating overweight bagi sektor ini.

Sementara, sekuritas ini memilih PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) karena memiliki prospek return on average equity (ROAE) yang menarik, yaitu 19,6 persen dengan dividend pay out ratio (DPR) sebesar 60 persen dan manajemen risiko yang baik.

Berbeda dengan BRI Danareksa, Mandiri Sekuritas memproyeksikan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memimpin tingkat pertumbuhan laba bersih pada kuartal I-2023.

Menurut Mandiri Sekuritas dalam risetnya dengan tajuk “Banking 1Q23 Preview: Peaking Rates but No Peaking ROE” yang dirilis pada Senin (10/4), pertumbuhan laba bersih kedua bank tersebut di kuartal I-2023 diperkirakan mencapai 23,4 persen hingga 45,9 persen yoy.

“BBNI dan BBCA dapat memimpin pertumbuhan laba bersih karena dapat mempertahankan NIM yang lebih baik serta mempertahankan pertumbuhan pinjaman yang solid,” tulis Mandiri Sekuritas.

Selain kedua bank tersebut, bank big four lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga diproyeksikan akan membukukan laba bersih yang bertumbuh pada kuartal I-2023 sebesar 2,4 persen hingga 16,2 persen, meski lebih lambat.

Sedangkan return of equity (ROE) dari bank big four Tanah Air pada tahun 2023-2024 diperkirakan menjadi yang tertinggi di Asia Pasifik, yakni mencapai 15 persen hingga 20 persen sejalan dengan pertumbuhan EPS emiten.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

SHARE