MARKET NEWS

Nyaris Tak Bergerak, IHSG Ditutup Beda Arah dengan Rupiah

Wahyudi Aulia Siregar 12/08/2024 17:45 WIB

Kinerja IHSG terpantau bergerak mendatar seiring dengan kinerja bursa asia yang bergerak seirama.

Nyaris Tak Bergerak, IHSG Ditutup Beda Arah dengan Rupiah. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nyaris tak bergerak selama sesi perdagangan awal pekan ini. Kinerja IHSG terpantau bergerak mendatar seiring dengan kinerja bursa asia yang bergerak seirama.

Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, pelaku pasar lebih memilih wait and see jelang rilis data inflasi AS.

IHSG pada perdagangan hari ini ditutup menguat 0,56 persen di level 7.297,6. Adapun investor asing membukukan transaksi jual bersih senilai Rp70,1 miliar.

"Kinerja IHSG yang relatif stabil selama sesi perdagangan pada hari ini juga tercermin dari kinerja sejumlah saham berkapitalisasi besar seperti BMRI, BBNI, TLKM, BBCA, ADRO yang juga relatif stabil cenderung naik. Minimnya agenda ekonomi pada hari ini tidak banyak memberikan perubahan bagi pasar saham di Asia," kata Gunawan dalam analisisnya, Senin (12/8/2024). 

Sementara itu, mata uang Rupiah ditransaksikan melemah di level Rp15.950 per USD pada perdagangan hari ini.

Imbal hasil US Treasury yang bergerak mendatar, USD Index yang juga bergerak dalam rentang terbatas (103-103.5) tidak banyak memberikan amunisi bagi Rupiah untuk menguat tehadap dolar AS.

"Pelaku pasar justru mengkuatirkan sejumlah indikator keuangan AS di akhir pekan nanti yang berpeluang mendorong penguatan dolar AS," ujar Gunawan.

Sejauh ini, kata Gunawan, sentimen yang berkembang masih dalam konteks dimana mayoritas pelaku pasar berkeyakinan akan ada pemangkasan bunga acuan dalam waktu dekat nanti. Namun, semuanya bisa saja berubah manakala data inflasi AS justru berkinerja sebaliknya.

"Dolar AS juga terpantau sedikit menguat terhadap mayoritas mata uang di Asia pada penutupan perdagangan awal pekan ini," katanya. 

Hal yang berbeda terjadi pada harga emas. Harga emas ditransaksikan naik di kisaran USD2.442 per ons troy atau sekitar Rp1,25 juta per gramnya.

"Emas menguat terbatas di awal pekan seiring dengan sikap pelaku pasar yang menanti bagaimana rilis data inflasi AS," ujarnya.

(Dhera Arizona)

SHARE