MARKET NEWS

OJK Klaim Rp81,41 Triliun Dana Segar Antre Masuk Pasar Tahun Ini

Taufan Sukma/IDX Channel 04/01/2023 11:41 WIB

secara target, OJK diketahui hanya mematok pernghimpunan dana dari emiten baru lewat IPO sebesar Rp170 triliun saja.

OJK Klaim Rp81,41 Triliun Dana Segar Antre Masuk Pasar Tahun Ini (foto: MNC Media)

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sedikitnya 84 aksi penawaran umum bakal dilaksanakan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di sepanjang tahun ini.

Keseluruhan rencana penawaran tersebut diperkirakan bakal mampu menghimpun dana segar secara total dari pelaku pasar sebesar Rp81,41 triliun.

"Total yang ada di pipeline ada 84 rencana penawaran umum dengan nilai Rp81,41 triliun," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, Senin (2/1/2023).

Jumlah sebanyak itu, menurut Inarno, 58 diantaranya merupakan rencana penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) saham, dengan total nilai sebesar Rp54,47 triliun.

Selain itu, ada juga 10 Penawaran Umum Terbatas (PUT) senilai Rp14,28 triliun, tujuh efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) sebesar Rp7,21 triliun dan sembilan penawaran umum berkelanjutan (PUB) EBUS sebesar Rp5,45 triliun.

"Jadi sudah ada 58 IPO yang antre di pipeline. Harapannya ke depan dapat semakin bertambah," tutur Inarno.

Meski demikian, secara target, OJK diketahui hanya mematok pernghimpunan dana dari emiten baru lewat IPO sebesar Rp170 triliun saja.

Jika dibandingkan, nilai target itu jauh di bawah realisasi penghimpunan dana di pasar modal di 2022 lalu, yang mencapai Rp267 triliun dari 71 emiten baru.

OJK berdalih rendahnya target yang dicanangkan itu lantaran pencapaian IPO tahun lalu terbilang extraordinary.

"2022 itu memang pencapaiannya extraordinary ya, karena ada (IPO) GOTO dan lain-lain itu. Tapi kalau kita keluarkan yang out layer ini, maka tetap ada growth positif dari 2022 ke 2023. Ya minimal berimbang lah," ungkap Inarno.

Sementara, realisasi penghimpunan dana di pasar modal selama 2022 berjalan seiring dengan penambahan jumlah investor yang telah mencapai 10,31 juta investor.

Semakin mudahnya masyarakat untuk mengakses instrumen pasar modal lewat layanan digital terbukti sukses menjadi game changer yang membuat industri pasar modal nasional berhasil mencatatkan milestone barunya tersebut.

"Dengan kemudahan ini, mendukung masyarakat untuk lebih bisa mengakses instrumen pasar modal dan perluasan kanal distribusi, terutama secara digital, sehingga terjadi pertumbuhan investor sebesar 37,68 persen secara tahunan (yoy)," tegas Inarno. (TSA)

SHARE