OPEC+ Diperkirakan Tak Ubah Kebijakan, Harga Minyak Masih Bergerak dalam Konsolidasi
Pasar minyak mentah menunjukkan sikap optimistis yang hati-hati, menjelang pertemuan penting OPEC+ pada Senin (28/7/2025).
IDXChannel - Pasar minyak mentah menunjukkan sikap optimistis yang hati-hati, menjelang pertemuan penting OPEC+ pada Senin (28/7/2025) besok.
Meskipun tren jangka menengah cenderung menguat, momentum kenaikan harga minyak masih terhambat oleh volume perdagangan yang lemah dan ketidakpastian arah pasar dalam jangka pendek.
Empat sumber dari OPEC+ yang dikutip Reuters menyebutkan, panel Joint Ministerial Monitoring Committee (JMMC) kemungkinan besar tidak akan mengubah kebijakan produksi saat ini. OPEC+ tetap pada rencana untuk menaikkan produksi sebesar 548.000 barel per hari (bph) pada Agustus.
Sumber lainnya juga menyebutkan bahwa kenaikan serupa masih mungkin berlanjut pada September, yang berarti pemangkasan produksi sebesar 2,2 juta bph sebelumnya akan sepenuhnya dipulihkan.
Langkah tersebut mencerminkan keinginan OPEC+ untuk merebut kembali pangsa pasar, terutama di tengah lonjakan permintaan musim panas. Uni Emirat Arab bahkan disebut telah memenuhi peningkatan kuota produksinya lebih awal dari jadwal.
Namun, dari sisi teknikal, mengutip FX Empire, pasar masih menunjukkan dinamika yang fluktuatif. Harga Brent diperdagangkan mendekati USD70 per barel pada Jumat, namun analis mencatat bahwa pergerakan naik sering kali cepat dikoreksi. Minyak mentah jenis light sweet pun telah menembus rata-rata pergerakan 50 hari (50-day EMA), tetapi dengan kecenderungan menghapus sebagian besar kenaikan di sesi perdagangan awal.
Pasar ini masih berada di zona konsolidasi, dengan level USD65 sebagai support dan USD70 sebagai resistance. Volume perdagangan yang rendah membuat arah pasar sulit dipastikan.
Kondisi saat ini masih memungkinkan untuk perdagangan jangka pendek, tetapi ekspektasi terhadap momentum harus diturunkan.
Untuk Brent, tren teknikal menunjukkan potensi menuju rata-rata pergerakan 200 hari (200-day EMA), meskipun diperkirakan akan melalui proses naik-turun yang cukup panjang. Penurunan harga justru dipandang sebagai peluang untuk membeli di harga yang lebih rendah. (Aldo Fernando)