MARKET NEWS

OPEC Pangkas Permintaan, Harga Minyak Mentah Langsung Merosot

Dinar Fitra Maghiszha 12/08/2022 10:44 WIB

Harga minyak mentah merosot pada perdagangan, Jumat (12/8), hal ini dipuci adanya ketidakpastian terhadap prospek permintaan, setelah OPEC memangkas permintaan.

OPEC Pangkas Permintaan, Harga Minyak Mentah Langsung Merosot (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Harga minyak mentah merosot pada perdagangan, Jumat (12/8), hal ini dipuci adanya ketidakpastian terhadap prospek permintaan, setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) baru saja memangkas perkiraan pertumbuhan minyak sebesar 260 ribu barel per hari.

Data perdagangan hingga pukul 10:14 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Oktober turun 0,48 persen di USD99,12 per barel, setelah sempat menguat dalam lima hari terakhir

Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Oktober koreksi 0,46 persen menjadi USD93,10 per barel, meskipun masih menguat pada seminggu ini.

Volatilitas harga minyak di akhir pekan ini dinilai merupakan respons pasar atas ketidakpastian kondisi ekonomi dunia.

"Masih ada ketidakpastian terkait permintaan dalam jangka pendek. Kalau itu selesai, (pasar) akan seperti ini untuk sementara waktu," kata Justin Smirk, ekonom senior di Westpac, dilansir Reuters, Jumat (12/8/2022).

Pada Kamis lalu (11/8), OPEC memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia pada tahun 2022 sebesar 260.000 barel per hari (bph) menjadi 3,1 juta barel per hari tahun ini.

Itu bertentangan dengan pandangan dari Badan Energi Internasional (IEA) yang menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan menjadi 2,1 juta barel per hari, karena peralihan gas ke minyak di pembangkit listrik membuat harga gas melonjak.

Pada saat yang sama, IEA menaikkan prospeknya untuk pasokan minyak Rusia sebesar 500.000 barel per hari pada paruh kedua tahun 2022, karena produksi negara itu terbukti lebih tangguh dari yang diharapkan meskipun ada sanksi atas konflik Ukraina. Namun, IEA mengatakan OPEC masih akan terus berjuang untuk meningkatkan produksi. (RRD)

SHARE