Pakai Strategi Buy and Hold, Warren Buffet Setia Genggam Saham Ini selama 35 Tahun
Strategi Buy and Hold membuat Warren Buffet setia menggenggam satu saham selama puluhan tahun dan berhasil membuahkan imbal hasil yang tinggi.
IDXChannel – Warren Buffett dikenal sebagai investor yang menggunakan strategi investasi yang dikenal sebagai value investing. Dalam praktiknya, strategi tersebut mendorong investor membeli saham di harga murah untuk jangka panjang.
Prinsip buy-and-hold (beli dan tahan) yang dipegang oleh Warren Buffet mendorongnya untuk setia menggenggam satu saham selama bertahun-tahun dan bahkan puluhan tahun. Meskipun, ada perputaran saham yang cepat dalam portofolionya baru-baru ini.
Melansir dari investor.com, legenda pasar modal itu diketahui melepas Capital One Financial (COF) pada kuartal II 2023. Setelah membuka taruhan pada perusahaan keuangan tersebut pada kuartal sebelumnya.
Melalui Berkshire Hathaway, Warren Buttet melepas berbagai saham obat dan bioteknologi sepanjang 2021 dan 2022, tidak lama setelah membuka saham di stok obat tersebut.
Pada 2020 lalu, Berkshire menjual semua saham maskapai penerbangannya di tengah dampak virus corona ke perjalanan udara global, sekali lagi tidak lama setelah membelinya.
Meski begitu, saham-saham Buffett teratas cenderung menghasilkan dividen yang membuatnya jadi jajaran orang terkaya dunia. Seperti saham Coca-Cola, yang mulai dikumpulkan Buffett pada tahun 1988.
Itu berarti, Buffet telah mengenggam saham Coca-Cola selama 35 tahun. Perusahaan minuman tersebut pun tercatat terus meningkatkan dividen selama 61 tahun berturut-turut yang membuat kantong uang Warren Buffet ikut terisi penuh.
Secara total, portofolio Berkshire Hathaway selama 1965 hingga 2022 telah membukukan keuntungan tahunan gabungan sebesar 19,8%, dua kali lipat dari indeks S&P 500, termasuk dividennya.
Saham Apple Teratas Berdasarkan Nilai
Meskipun Bank of America adalah saham Warren Buffett urutan pertama berdasarkan jumlah saham, Apple adalah saham nomor satu dalam portofolio Berkshire berdasarkan nilai pasar. Saham itu bernilai USD177,6 miliar pada akhir Juni 2023.
Saham Apple kini menyumbang lebih dari setengah (51%) total portofolio ekuitas Berkshire, naik dari 6% pada akhir tahun 2016. Saham ini menyumbang sebagian besar lonjakan nilai portofolio selama periode tersebut.
Berkshire merupakan pemilik institusional utama saham AAPL. Dengan portofionya itu, Warren Buffet pun dijuluki si peramal dari Omaha karena pendapatan, imbal hasil, dan manajemennya yang kuat dalam memilih portofolio saham.
(FRI)