MARKET NEWS

Pakuwon Jati (PWON) Target Proyek Terminal Bus Listrik di IKN Kelar Akhir 2024

Anggie Ariesta 12/06/2024 15:07 WIB

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) memberi bocoran bahwa salah satu proyek perseroan di Ibu Kota Nusantara (IKN), yaitu terminal bus akan selesai akhir 2024.

Pakuwon Jati (PWON) Target Proyek Terminal Bus Listrik di IKN Kelar Akhir 2024 (foto anggie)

IDXChannel - Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) memberi bocoran bahwa salah satu proyek perseroan di Ibu Kota Nusantara (IKN), yaitu terminal bus akan selesai akhir 2024.

Presiden Direktur Pakuwon Jati, Alexander Stefanus Ridwan Suhendra mengatakan, terminal bus ini akan menampung bus-bus listrik yang beroperasi di IKN dan akan menjadi penghubung antar kota-kota di sekitar IKN.

“Kalau menurut saya, kalau di IKN kita sedang bangun terminal, yang orang datang dari luar kota bisa pakai bus yang solar atau bensin. Tapi kalau di IKN enggak boleh dan ganti dengan bus listrik. Nah itu kita sedang buat. Saya kira akhir tahun ini akan selesai," kata Ridwan dalam paparan publik PWON di Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Ridwan menjelaskan, pembangunan terminal tersebut tidaklah mudah. Pasalnya, kontur tanah di IKN yang bergelombang dapat memengaruhi rancangan desain terminal tersebut.

Meski begitu, Ridwan mengatakan, hal itu akan menjadi nilai plus bagi terminal bus di IKN. Sebab, desainnya bisa menjadi lebih unik. Namun, Ridwan belum mau membeberkan nama terminal tersebut.

"Pembuatan sedang tahap pertama lagi rancangan karena konturnya susah, turun naik, kita mesti desain yang bagus. Dengan konturnya itu justru bisa plus poin, (desainnya) jadi lebih unik," ujarnya.

Sebelumnya, perseroan optimistis pembangunan superblok di IKN yang direncanakan terdiri dari sebuah pusat perbelanjaan, kondominium, dan tiga hotel akan sangat menguntungkan dalam jangka panjang.

Proyek pembangunan superblok Pakuwon Nusantara memiliki lahan seluas 7,2 hektare berlokasi strategis di Kawasan Sumbu Kebangsaan dan tepat di depan tugu ‘Titik Nol'.

Alexander mengatakan, sentimen pelemahan nilai tukar Rupiah yang saat ini tembus Rp16 ribu per USD tidak memengaruhi biaya konstruksi di IKN. Sebab, mayoritas material yang digunakan menurutnya masih mampu didatangkan dari dalam negeri.

(FAY)

SHARE