MARKET NEWS

Pandemi Covid-19 Berakhir, Royal Prima (PRIM) Boncos Rp7 Miliar

Fiki Ariyanti 24/05/2023 13:38 WIB

PT Royal Prima Tbk (PRIM) yang mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp7,03 miliar pada kuartal I-2023

Pandemi Covid-19 Berakhir, Royal Prima (PRIM) Boncos Rp7 Miliar (Foto MNC Media)

IDXChannel - Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pandemi Covid-19 telah berakhir pada Mei tahun ini. Pun dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencabut kebijakan PPKM karena situasi pandemi di Indonesia semakin terkendali. 

Kabar baik ini justru berdampak pada keuangan emiten rumah sakit. Salah satunya PT Royal Prima Tbk (PRIM) yang mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp7,03 miliar pada kuartal I-2023. Padahal kuartal yang sama sebelumnya, perseroan masih mendulang laba sebesar Rp4,07 miliar. 

Ini karena pendapatan perseroan juga tergerus di periode tiga bulan pertama 2023 menjadi Rp56,93 miliar atau melorot 28,27 persen dibanding akhir Maret 2022 yang sebesar Rp79,36 miliar. 

Penyebab pendapatan PRIM sepanjang Januari-Maret 2023 susut lantaran anjloknya pendapatan dari non-BPJS, khususnya rawat inap menjadi Rp8,6 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,47 miliar. Sementara rawat jalan non-BPJS masih naik dari Rp11,29 miliar menjadi Rp11,88 miliar. 

Selain itu, pendapatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)tercatat terjun bebas di kuartal I-2023 menjadi hanya Rp129,93 juta saja. Di kuartal I-2022, pendapatan Kemenkes mencapai Rp29,13 miliar. 

Itu berasal dari pendapatan Kemenkes untuk rawat inap saja, sedangkan rawat jalan dari Kemenkes tidak ada pemasukan sama sekali alias nihil. Pendapatan Kemenkes ini sehubungan dengan perawatan atas pasien Covid-19 yang akan ditagih ke Kemenkes berdasarkan Surat Perintah Kerja atas klaim pelayanan pasien Covid-19.

Sementara beban pokok pendapatan mengalami penurunan di kuartal I ini menjadi Rp45,98 miliar dari sebelumnya di kuartal yang sama tahun lalu sebesar Rp56,97 miliar. Beban administrasi membengkak dari Rp18,18 miliar menjadi Rp19,77 miliar. 

Total liabilitas pada tiga bulan ini naik menjadi Rp54,32 miliar dari akhir Desember 2022 yang sebesar Rp51,86 miliar. Dan total ekuitas turun dari Rp982,66 miliar pada akhir tahun lalu menjadi Rp975,62 miliar pada 31 Maret 2023. 

Pun dengan nilai aset perseroan yang meyusut tipis dari Rp185,83 miliar di posisi 31 Desember lalu menjadi Rp184,24 pada akhir bulan ketiga ini. 

(FAY)

SHARE