MARKET NEWS

Pandu Sjahrir Mundur, Digital Mediatama (DMMX) Angkat CEO SiCepat Jadi Komisaris

Dinar Fitra Maghiszha 14/07/2022 16:53 WIB

PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) mengumumkan pergantian komisaris baru. Hal itu menyusul pengunduran diri Pandu Patria Sjahrir pada 5 Juli lalu.

Pandu Sjahrir Mundur, Digital Mediatama (DMMX) Angkat CEO SiCepat Jadi Komisaris. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) mengumumkan pergantian komisaris baru. Hal itu menyusul pengunduran diri Pandu Patria Sjahrir pada 5 Juli lalu.

Keputusan tersebut diresmikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis (14/7/2022). Direktur Utama DMMX, Budiasto Kusuma mengatakan para pemegang saham menyepakati pengangkatan Hartono Fransesco sebagai pengganti Pandu Sjahrir.

"Untuk komisaris ada perubahan, mundurnya Pandu Sjahrir digantikan oleh Hartono Franscesco, yang mewakili SiCepat sebagai salah satu pemegang saham DMMX," kata Budiasto dalam paparan publik DMMX secara virtual, Kamis (14/7/2022).

Hartono Franscesco alias The Kim Hai merupakan Founder & CEO SiCepat, yang merupakan salah satu pemegang saham DMMX melalui PT SiCepat Express Indonesia sebesar 6,37% saham.

Selain pergantian Komisaris, Budiasto menerangkan bahwa perseroan tidak membagikan dividen tahun ini. Seluruh laba bersih tahun buku 2021 akan ditahan untuk modal kerja.

"Untuk dividen kita akan gunakan untuk penyertaan modal, karena potensi yang akan digarap DMMX masih akan sangat besar, terutama di segmen ritel," tutur Budiasto.

Sebagai catatan, laba bersih DMMX pada tahun 2021 melejit 649,89% menjadi Rp239,35 miliar, dibandingkan tahun 2020 senilai Rp31,91 miliar. Hal itu terjadi menyusul peningkatan pendapatan perseroan sebesar 122,43% menjadi Rp1,15 triliun, dari tahun 2020 sebesar Rp517,19 miliar.

Adapun pada kuartal I-2022, DMMX mampu mengantongi laba bersih sebesar Rp6,61 miliar, lebih rendah 35,58% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 senilai Rp10,26 miliar.

Penurunan laba tiga bulan pertama tahun disebabkan oleh adanya 'unrealized loss' investasi sebesar Rp743,11 juta. Hal itu berbanding terbalik dari laba investasi yang dicapai pada periode sama tahun 2021 senilai Rp4,25 miliar.

(FRI)

SHARE