MARKET NEWS

Pasar Saham Global Tenang Pasca Upaya Kudeta di Rusia

Wahyu Dwi Anggoro 26/06/2023 09:27 WIB

Pasar global stabil pada Senin (26/6/2023) setelah gonjang-ganjing politik di Rusia.

Pasar Saham Global Tenang Pasca Upaya Kudeta di Rusia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pasar global stabil pada Senin (26/6/2023)  setelah gonjang-ganjing politik di Rusia

Dilansir dari Bloomberg, ekuitas berjangka Amerika Serikat (AS) relatif positif. S&P 500 berjangka naik 0,1% pada 09.07 waktu Tokyo, sementara Nasdaq 100 berjangka tercatat 0,2% lebih tinggi.

Harga minyak terangkat sekitar 1% setelah anjlok sebanyak 4% pekan lalu. Minyak West Texas Intermediate naik 0.8% ke USD69,72 per barel.

Indeks dolar AS melemah 0,1%, sementara sebagian besar mata uang utama bergerak terbatas terhadap greenback.  

Indeks Topix Jepang dibuka lebih rendah 1% dan saham Australia turun 0,3%. Hang Seng berjangka melorot 0,6%.

Meski upaya kudeta oleh kelompok tentara bayaran Wagner di Rusia berpotensi mendorong investor untuk menjual aset berisiko, kesepakatan antara pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin dan Presiden Rusia Vladimir Putin cukup menenangkan investor.

 “Meski pemberontakan Prigozhin mungkin tidak menyebabkan pergerakan pasar yang lebih besar secara langsung, ini dapat dengan cepat berubah tergantung pada bagaimana situasi politik di Rusia berkembang dalam beberapa bulan mendatang,” Erik Meyersson, kepala strategi pasar berkembang di SEB AB, mengatakan dalam sebuah catatan.  

“Pasar kemungkinan akan menjadi lebih sensitif terhadap masalah politik internal di Rusia," lanjutnya.

Selain isu Rusia, investor juga khawatir bank sentral terus menaikkan suku bunga untuk meredam inflasi. Reli saham di kuartal kedua yang dipicu oleh demam kecerdasan buatan (AI) tertahan ancaman kenaikan suku bunga yang lebih banyak.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell pekan lalu mengatakan AS mungkin memerlukan satu atau dua kenaikan suku bunga lagi pada  2023. The Fed juga meredam ekspektasi investor terkait penurunan suku bunga tahun ini.

Di Asia, investor akan mengawasi saham di China setelah libur panjang selama empat hari.  Euforia seputar stimulus China mulai mereda minggu lalu di mana indeks acuan CSI 300 anjlok 2,5% pada Rabu, menghapus reli 3,3% di minggu sebelumnya. (WHY)

SHARE