MARKET NEWS

Pasca Akuisisi Semen Baturaja (SMBR), Begini Kinerja Distribusi Semen Indonesia (SMGR)

Cahya Puteri Abdi Rabbi 19/02/2023 02:57 WIB

langkah memastikan kelancaran itu juga sekaligus menjadi kontribusi terhadap efisiensi biaya logistik untuk peningkatan profitabilitas perusahaan.

Pasca Akuisisi Semen Baturaja (SMBR), Begini Kinerja Distribusi Semen Indonesia (SMGR) (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengaku semakin optimistis dalam melihat potensi perkembangan bisnisnya di tahun ini.

Optimisme tersebut semakin mengembang pasca perusahaan yang juga dikenal dengan nama Semen Indonesia Group (SIG) itu sukses mengakuisisi PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) pada akhir tahun lalu.

"Bergabungnya SMBR semakin memperkuat jalur distribusi kami di Sumatra, yang merupakan pasar terbesar kedua di Indonesia," ujar Direktur Supply Chain SIG, Adi Munandir, dalam keterangan resminya, Jumat (18/2/2023).

Guna menopang optimisme tersebut, menurut Adi, pihaknya bakal memastikan bahwa posisi SIG sebagai pemimpin pasar (market leader) semen nasional dapat dipertahankan, meski kondisi industri masih cukup menantang.

"Fasilitas produksi dan jaringan distribusi yang ekstensif menjadi kunci kami untuk memastikan kelancaran pasokan dan kecepatan pengiriman bahan bangunan ke berbagai wilayah di Indonesia," tutur Adi.

Selain itu, menurut Adi, langkah memastikan kelancaran itu juga sekaligus menjadi kontribusi terhadap efisiensi biaya logistik untuk peningkatan profitabilitas perusahaan.

Dengan telah bergabungnya SMBR ke dalam naungan perusahaan, maka kini SIG memiliki pabrik semen terintegrasi di sembilan lokasi, pabrik pengemasan di 31 lokasi, tujuh pabrik penggilingan semen dan 40 pelabuhan.

"Jaringan kerja tersebut masih didukung lagi oleh tersedianya 460 distributor, baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC), serta 70.000 jejaring toko ritel yang tersebar di seluruh Indonesia," ungkap Adi.

Saat ini, Adi menjelaskan, SIG memiliki jaringan distribusi dan transportasi terluas di Indonesia untuk industri semen. SIG juga mengelola lebih dari 1.200 jalur transportasi darat dan lebih dari 100 jalur transportasi laut yang menjadi salah satu aset terbesar SIG.

"Untuk efisiensi jaringan logistik, kami juga menerapkan model bisnis logistik terkonsolidasi (cargo consolidator). Model bisnis ini membantu perusahaan melakukan optimalisasi armada agar distribusi lebih fleksibel dan mencapai efisiensi dari peningkatan utilisasi," tegas Adi. (TSA)

SHARE