MARKET NEWS

Pegang 149,98 Juta Saham, Lo Kheng Hong Investor Terbesar Kedelapan di PGAS

Aldo Fernando 17/05/2024 07:58 WIB

Nama Lo Kheng Hong (LKH) muncul dalam daftar 10 pemegang saham terbesar di perusahaan distribusi dan transmisi gas bumi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) alia

Pegang 149,98 Juta Saham, Lo Kheng Hong Investor Terbesar Kedelapan di PGAS. (Foto: Lo Kheng Hong di Youtube Hermanto Tanoko)

IDXChannel – Nama Lo Kheng Hong (LKH) muncul dalam daftar 10 pemegang saham terbesar di perusahaan distribusi dan transmisi gas bumi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) alias PGN.

Berdasarkan data dari website perusahaan, per 30 April 2024, Lo Kheng Hong menduduki peringkat kedelapan, dengan mengoleksi 149.978.100 saham atau setara dengan 0,62 persen dari total saham yang dikeluarkan PGAS.

Lebih lanjut, investor kondang tersebut menjadi pemegang saham individual PGAS terbesar saat ini.

Selain pria yang kerap dijuluki Warren Buffett Indonesia tersebut, PT Pertamina (Persero) menjadi pemegang pengendali PGAS, dengan kepemilikan 56,96 persen.

Nama perusahaan investasi beken asal Amerika Serikat (AS) macam Vanguard hingga Blackrock pun tercatat di daftar 10 pemegang saham terbesar. (Lihat tabel di bawah ini.)

PGN merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang transmisi dan distribusi gas bumi terbesar di Indonesia.​

Kini, PGN bertransformasi menjadi subholding gas bagian dari Holding Migas PT Pertamina (Persero). PGN secara berkesinabungan mengintegrasikan rantai bisnis gas bumi dari hulu sampai hilir demi melayani masyarakat.​

PGAS melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2003. Kini, per 16 Mei 2024, saham PGAS dibanderol di harga Rp1.495 per saham, hanya 4,71 kali di atas laba perusahaan dan dengan rasio price-to book value (PBV) 0,81 kali. Ini memang sejumlah ciri saham yang disukai Lo Kheng Hong, yang dikenal sebagai value investor yang doyan dengan saham perusahaan bagus yang dihargai miring.

Sejak awal 2024 (YtD), saham PGAS sudah melonjak 32,30 persen.

Selama kuartal I-2024, PGAS berhasil mencatatkan laba bersih Rp121,13 juta (Rp1,92 triliun), meningkat 40,8 persen secara tahunan (YoY), dengan pendapatan bersih USD949,33 juta (Rp15,07 triliun) atau tumbuh 1,67 persen secara YoY. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE