MARKET NEWS

Pejabat The Fed Terbelah, Pasar Ragu Pemangkasan Suku Bunga di Desember

Nia Deviyana 16/11/2025 20:30 WIB

Tiga pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) kembali menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap Inflasi.

Pejabat The Fed Terbelah, Pasar Ragu Pemangkasan Suku Bunga di Desember. Foto: AP.

IDXChannel - Tiga pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) kembali menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap Inflasi. Hal ini menyusul rencana lembaga pemerintah AS untuk merilis data ekonomi yang tertunda akibat penutupan pemerintahan (government shutdown).

Di sisi lain, pejabat The Fed yang paling dovish menilai data ekonomi yang tersedia saat ini mendukung dilakukannya pemangkasan suku bunga lagi pada Desember 2025.

Sementara itu, pasar keuangan mulai memasang taruhannya.

Pada Jumat, kontrak berjangka suku bunga jangka pendek yang menjadi indikator utama sentimen pasar terhadap kebijakan The Fed menunjukkan perubahan ekspektasi pasar. 

Melansir Investing, Minggu (16/11/2025), pelaku pasar kini memperkirakan peluang sekitar 60 persen bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember, setelah dua kali pemangkasan pada September dan Oktober.

Probabilitas berbasis pasar untuk hasil yang sama itu masih sekitar 50:50 pada 24 jam sebelumnya. Sebelum itu, ekspektasi pasar selama beberapa minggu sejak keputusan The Fed pada 29 Oktober justru sangat mengarah pada pemangkasan suku bunga.

Pandangan pejabat pembuat kebijakan yang saling berlawanan dan perubahan sentimen pasar ini menegaskan betapa panasnya perdebatan yang mungkin terjadi dalam pertemuan The Fed pada 9–10 Desember. 

Dan pandangan pelaku pasar bisa saja berubah lagi minggu depan ketika lembaga statistik pemerintah mulai menerbitkan data ekonomi untuk pertama kalinya dalam satu setengah bulan, serta ketika lebih banyak pejabat The Fed, termasuk Gubernur Christopher Waller yang berpengaruh dan dovish, menyampaikan pandangan mereka.

Pada Jumat, Presiden Fed Kansas City Jeffrey Schmid, Presiden Fed Dallas Lorie Logan, dan Presiden Fed Cleveland Beth Hammack pada dasarnya mengulangi pandangan hawkish yang telah mereka sampaikan setelah The Fed memangkas suku bunga bulan lalu.

"Tidak jelas bahwa kebijakan moneter perlu melakukan lebih banyak saat ini,” kata Hammack kepada Pittsburgh Economic Club.

Logan, berbicara dalam sebuah konferensi energi yang digelar oleh Fed Dallas dan Kansas City, menyampaikan kehati-hatian serupa.

"Ketika saya melihat ke pertemuan Desember, saya rasa akan sulit untuk mendukung pemangkasan suku bunga lagi kecuali jika kami mendapatkan bukti kuat bahwa inflasi benar-benar turun lebih cepat dari ekspektasi saya, atau bahwa kita melihat pelemahan yang lebih dari sekadar perlambatan bertahap di pasar tenaga kerja," kata dia.

Schmid, berbicara di konferensi yang sama, mengatakan bahwa alasan di balik alasan dia tidak setuju terhadap pemangkasan suku bunga Oktober juga menjadi panduan baginya menjelang pertemuan Desember.

“Saya tidak berpikir pemangkasan suku bunga lebih lanjut akan banyak membantu menambal keretakan di pasar tenaga kerja. Pemangkasan bisa berdampak lebih lama terhadap inflasi ketika komitmen kita pada target 2 persen semakin dipertanyakan," ujarnya.

Sebaliknya, Gubernur Fed Stephen Miran, dalam dua penampilan televisi berturut-turut, mengajukan argumen untuk pemangkasan suku bunga tambahan. 

Miran, yang berencana kembali ke pekerjaannya sebagai penasihat ekonomi Gedung Putih ketika masa jabatannya berakhir pada Januari, sejalan dengan pandangan Presiden AS Donald Trump bahwa suku bunga saat ini terlalu tinggi.

Setelah pemangkasan suku bunga pada Oktober, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa langkah-langkah yang telah diambil sejauh ini dimaksudkan sebagai bentuk "asuransi" untuk mengantisipasi kemungkinan memburuknya kondisi pasar tenaga kerja.

Namun, dengan penutupan pemerintahan yang menunda publikasi data ekonomi penting, bank sentral mungkin perlu menahan diri dalam mengambil keputusan sampai data ekonomi dipublikasikan.


(NIA DEVIYANA)

SHARE