MARKET NEWS

Pekan Lalu IHSG ‘Boncos’, Investor Tunggu Keputusan BI Pekan Ini

Aldo Fernando - Riset 18/07/2022 09:57 WIB

Mengalami pekan lalu yang berat, investor masih akan menunggu keputusan BI soal suku bunga di minggu ini.

Pekan Lalu IHSG ‘Boncos’, Investor Tunggu Keputusan BI Pekan Ini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau di awal perdagangan pekan ini. Mengalami pekan lalu yang berat, investor masih akan menunggu keputusan BI soal suku bunga di minggu ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.47 WIB, IHSG naik 0,27% ke 6.668,99 dengan nilai transaksi Rp2,78 triliun dan volume perdagangan 5,27 miliar.

Sebanyak 260 saham naik pagi ini, sedangkan 198 saham turun dan 172 stagnan.

Pekan lalu, IHSG melemah 4 kali dan hanya sekali menguat.

Efeknya, dalam sepekan terakhir, IHSG turun 0,80% dan dalam sebulan anjlok 4,41%. Kendati, sejak awal tahun (ytd), indeks saham acuan tersebut masih naik 1,38%.

Asing sendiri sudah melakukan aksi jual bersih (net sell) Rp2,32 triliun di pasar reguler dalam sepekan dan net sell Rp9,22 triliun dalam sebulan. Secara ytd, asing masih melakukan beli bersih (net buy) Rp46,81 triliun di pasar reguler.

Sentimen Sepekan

Sepekan ini, perhatian investor saham domestik tertuju pada pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 20-21 Juli atau Rabu-Kamis pekan ini.

Di tengah inflasi Amerika Serikat (AS) yang meninggi, yang dibarengi aksi kerek bunga agresif a la bank sentral AS (The Fed), dan juga kenaikan inflasi RI pada Juni lalu yang menjadi tertinggi sejak 2017, keputusan BI tentu dinanti investor.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira, misalnya, mengatakan bahwa harus ada beberapa langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia terkait hal ini. 

Menurutnya, yang paling utama yang harus dilakukan pemerintah adalah pemerintah melalui Bank Indonesia harus menaikkan suku bunga. 

''Saran saya kenaikan ini sampai 50 basis point untuk RDG bulan Juli ini'' jelasnya kepada MPI, Sabtu (16/7/2022).

BI sendiri sudah menahan suku bunga di level 3,5% atawa terendah sepanjang sejarah selama 16 bulan beruntun.

Selain dari domestik, investor juga akan menyimak sejumlah data dari luar negeri.

Pertama, angka tingkat klaim pengangguran di Britania Raya pada Selasa besok. Tren yang meningkat berarti pasar tenaga kerja Negeri Ratu Elizabeth II melemah.

Kedua, izin mendirikan bangunan dan pembangunan residensial (perumahan) di AS pada Selasa. Kedua data tersebut merupakan indikator ‘kesehatan’ pasar perumahaan yang pada gilirannya berpengaruh terhadap ekonomi Negeri Paman Sam.

Ketiga, investor juga masih akan menyimak rilis data inflasi di sejumlah negara yang diproyeksikan masih akan kembali naik. Sebut saja di Britania Raya dan Kanada (Rabu), serta Jepang (Jumat).

Keempat, investor akan menunggu keputusan bank sentral Eropa (ECB) soal suku bunga acuan yang diprediksi akan naik sebesar 0,25%, demi meredam inflasi di kawasan Eropa yang mencatatkan rekor tertinggi sejak 1997 sebesar 8,6%. (ADF)

SHARE