MARKET NEWS

Pelemahan Dolar AS Dorong Harga Emas Menguat Terbatas

Taufan Sukma/IDX Channel 25/08/2022 11:01 WIB

Pasar berharap ada petunjuk yang bisa dijadikan acuan terkait arah kebijakan suku bunga acuan yang bakal diterapkan ke depan.

Pelemahan Dolar AS Dorong Harga Emas Menguat Terbatas (foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga emas pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi, 25/8/2022) menguat tipis seiring merosotnya nilai tukar AS menyambut data perekonomian AS yang melemah.

Kini, pasar cenderung memilih menunggu arah sentimen dari pidato Ketua  Bank Sentral AS, (Federal Reserves) atau The Fed, Jerome Powell di Jackson Hole Economic Symposium, pada Jumat (26/8/2022) besok. Pasar berharap ada petunjuk yang bisa dijadikan acuan terkait arah kebijakan suku bunga acuan yang bakal diterapkan ke depan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange menguat tipis sebesar 30 sen (0,02 persen) menuju US$1.761,5 per ounce, sehingga tetap mampu bertahan di atas level psikologis US$1.750 per ounce dalam dua hari terakhir.

Penguatan tipis ini melanjutkan tren pada perdagangan hari kemarin, Selasa (23/8/2022), di mana emas berjangka diperdagangkan naik US$12,8 (0,73 persen) menjadi US$1.761,2 per ounce.

Tren penguatan memperbaiki langkah buruk di awal pekan, di mana harga emas susut US$14,5 (0,82 persen) menjadi US$1.748,4 per ounce pada Senin (22/8/2022), melanjutkan pelemahan yang terjadi di akhir pekan, di mana harga emas jatuh US$8,3 (0,47 persen) menuju US$1.762,9 per ounce pada Jumat (19/8/2022).

Kesuksesan emas tetap bertengger di zona hijau ditopang oleh indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur dan jasa-jasa AS yang melemah, sehingga menyeret indeks dolar AS turun dari level tertingginya hampir 20 tahun terakhir.

Meski, pelemahan dolar AS juga tertahan oleh statement Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari, yang menyebut bahwa bank sentral akan terus mengetatkan kebijakan sampai inflasi benar-benar terkendali. Sebuah proyeksi yang memberi angin segar terhadap dolar AS, sekaligus menjadi tekanan terhadap harga emas global. (TSA)

SHARE