IDXChannel - Setelah enam hari berturut-turut bergerak minus, harga emas kembali menemukan pijakannya untuk bergerak naik pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi, 24/8/2022).
Bahkan emas kembali berhasil melewati batas psikologis di level US$1.750 per troy ounce dengan memanfaatkan pelemahan yang terjadi terhadap nilai tukar dolar AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, merangkak naik sebesar US$12,8 (0,73 persen) menuju US$1.761,2 per ounce pada penutupan perdagangan.
Hal ini menjadi tren baru, setelah pada perdagangan Senin (22/8/2022) emas berjangka ambruk sebesar US$$14,5 (0,82 persen) menjadi US$1.748,4 per ounce. Ambruknya harga emas itu melanjutkan tren pada pekan sebelumnya, di mana harga emas mengalami minus US$5,5 (0,31 persen) menuju US$1.771,2 per ounce pada Kamis (18/8/2022) dan kembali defisit US$8,3 (0,47 persen) menjadi US$1.762,9 pada Jumat (19/8/2022).
Penguatan emas dipicu oleh posisi indeks greenback yang menakar nilai tukar dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia lainnya, yang pada Selasa (23/8/2022) mengalami pelemahan. Meski, pelemahan tersebut tidak cukup dalam, sehingga posisinya masih relatif lebih tinggi dalam enam minggu terakhir.