MARKET NEWS

Pelemahan Rupiah Bukan Jadi Penyebab Utama Turunnya Laba Bersih Pakuwon (PWON)

Anggie Ariesta 12/06/2024 19:52 WIB

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menegaskan, penurunan laba bersih akibat rugi kurs atau pelemahan Rupiah hanya bersifat sementara.

Pelemahan Rupiah Bukan Jadi Penyebab Utama Turunnya Laba Bersih Pakuwon (PWON). (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menegaskan, penurunan laba bersih akibat rugi kurs atau pelemahan Rupiah hanya bersifat sementara. Sebab, kerugian nilai selisih mata uang asing sedalam Rp127,79 miliar pada kuartal I-2024 juga karena fluktuasi.

“Jika kita gambarkan konsisten, itu kita ada adjustment dari forex loss sejak first quarter 2023. Sampai kuartal I-2024 juga forex loss itu menggambarkan kondisi kinerja keuangan yang sebenarnya, tapi kan itu sifatnya sementara,” ujar Presiden Direktur Pakuwon Jati (PWON) Alexander Stefanus Ridwan Suhendra dalam paparan publik PWON, Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Sebelumnya, kata dia, kerugian nilai selisih mata uang itu terkoreksi dibandingkan kuartal I-2023 yang membukukan keuntungan kurs senilai Rp187,25 miliar.

Lebih lanjut dia menerangkan, hal tersebut bukan karena pergerakan Rupiah yang saat ini di level Rp16 ribu per USD ataupun menguatnya dolar AS.

“(Kalau) besok dolarnya melemah, Rupiahnya menguat, sebaliknya kalau forex loss dampaknya turun. Tapi secara operasional kan bisa dilihat naik 17% dari dibayar,” kata Alexander.

Alexander menambahkan, sentimen pelemahan nilai tukar Rupiah yang saat ini tembus Rp16 ribu per USD juga tidak memengaruhi biaya konstruksi di IKN. Sebab, mayoritas material yang digunakan menurutnya masih mampu didatangkan dari dalam negeri.

Sebagai informasi, Pakuwon Jati mencatatkan laba bersih sebesar Rp330,91 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun 2024. Jumlah ini turun 44,5 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang mencapai Rp595,38 miliar.

Dampaknya, laba per saham dasar melorot ke level Rp6,87 per lembar pada akhir Maret 2024. Sedangkan akhir Maret 2023 berada di level Rp12,36 per saham. 

Meski begitu, Pakuwon Jati membukukan pendapatan bersih periode kuartal I-2024 sebesar Rp1,530 triliun, naik 11 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,385 triliun.

Laba Bruto tahun berjalan ini juga tercatat Rp852 miliar, naik 14 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp747 miliar.

Sedangkan EBITDA sebesar Rp833 miliar, naik 8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 771 miliar.

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 2,9 persen dibanding akhir 2023 menjadi Rp10,209 triliun pada akhir Maret 2024.

Di sisi lain, total ekuitas meningkat 1,7 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp23,184 triliun pada akhir kuartal I-2024. 

(YNA)

SHARE