MARKET NEWS

Peluang IHSG Akhir Tahun, Sambut Window Dressing hingga MSCI Rebalancing

Dinar Fitra Maghiszha 06/10/2025 05:00 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih memiliki peluang terus menguat hingga akhir tahun.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih memiliki peluang terus menguat hingga akhir tahun. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih memiliki peluang terus menguat hingga akhir tahun. Hal ini terjadi meski indeks sempat menembus rekor tertinggi pada September 2025.

Sejumlah faktor musiman dapat menjadi mesin pertumbuhan, seperti window dressing dan penyesuaian portofolio investor menjelang MSCI rebalancing. Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan kedua faktor tersebut menjadi penopang utama IHSG di tengah volatilitas pasar global pada kuartal IV/2025.

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata menjelaskan, secara historis, Desember merupakan bulan dengan kinerja terbaik bagi IHSG.

"Desember justru menjadi bulan terkuat, rata-rata +2,3 persen-3,1 persen dengan win-rate hampir selalu positif," kata Liza dalam risetnya awal Oktober, dikutip Minggu (5/10/2025).

Dia menambahkan, pengumuman hasil rebalancing indeks MSCI pada 5 November dan implementasinya pada 25 November seringkali menjadi katalis tambahan bagi pasar saham domestik.

Rotasi dana asing akibat rebalancing diyakini dapat memicu peningkatan likuiditas di beberapa saham unggulan. "MSCI Rebalancing sering memicu rotasi dana asing," ujarnya.

Menurut Liza, pola historis menunjukkan bahwa setelah periode relatif datar pada Oktober dan November, Desember hampir selalu menutup tahun dengan penguatan. Dalam riset Kiwoom, window dressing dinilai menjadi salah satu strategi rutin manajer investasi untuk memperbaiki kinerja portofolio menjelang penutupan tahun.

Aktivitas ini biasanya meningkatkan permintaan saham-saham berkapitalisasi besar dan berfundamental kuat, terutama yang termasuk indeks LQ45.

Liza menjelaskan, meski faktor eksternal seperti kebijakan The Fed dan pergerakan dolar AS masih menjadi risiko, dukungan dari katalis domestik cukup kuat untuk menjaga arah positif IHSG di akhir tahun.

Selain itu, laporan keuangan emiten kuartal III juga diharapkan menjadi pendorong tambahan bagi investor dalam menyusun strategi akhir tahun. Sektor perbankan, komoditas, dan konsumsi diperkirakan berperan besar dalam menjaga momentum pasar. 

"Jadi, meski Q4 volatile, masih ada peluang IHSG tutup tahun sekitar 8.000," kata Liza.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE