MARKET NEWS

Pemerintah Apresiasi Langkah Erajaya Swasembada (ERAA) dan HMDI Produksi Feature Phone

Advenia Elisabeth/MPI 15/08/2022 10:22 WIB

langkah produksi di dalam negeri ini juga sejalan dengan progam substitusi barang impor yang saat ini tengah digenjot.

Pemerintah Apresiasi Langkah Erajaya Swasembada (ERAA) dan HMDI Produksi Feature Phone (foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah menyambut baik langkah PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Halo Mobile Device Indonesia (HMDI) yang telah memproduksi feature phone Nokia di dalam negeri.

Langkah tersebut dinilai sebagai kemajuan bagi industri ponsel nasional mengingat sebelumnya feature phone Nokia masih didatangkan sebagai produk impor dalam bentuk barang jadi. Karenanya, langkah produksi di dalam negeri ini juga sejalan dengan progam substitusi barang impor yang saat ini tengah digenjot oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

“Permintaan feature phone saat ini cukup besar di Indonesia. Maka kami sangat menyambut baik upaya yang dilakukan oleh PT. Erajaya Swasembada dan PT. Halo Mobile Device Indonesia Produksi ini. Hal ini tentu berdampak positif pada perbaikan trade balance telepon seluler guna mencapai target substitusi impor,” ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier, dalam keterangan resminya, Senin (15/8/2022).

Menurut Taufiek, sejak 2022 hingga 2024 mendatang Kemenperin menargetkan SMT Process, Industrial Mechanical Design, industri casing, industri baterai, casis molding design, dan industri antena supaya dapat dilakukan di dalam negeri.

Sebab, Kemenperin memandang bahwa impor CBU sudah turun drastis setelah penerapan TKDN. Pada  2021 produksi dalam negeri sudah mencapai 57 juta unit dan impor sekitar 2,9 juta unit.

“Kami sangat concern agar industri komponen Handphone, Komputer Genggam, dan Tablet (HKT) bisa terus tumbuh di dalam negeri,” tutur Taufiek.

Sementara Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET) Kemenperin, Ali Murtopo Simbolon, mengaku yakin dengan kemampuan produksi PT Erajaya Swasembada dan PT. Halo Mobile Device Indonesia yang saat ini telah memiliki kapasitas sebesar 2,4 juta per tahun. 

"Dengan begitu, kami yakin perusahaan dapat memenuhi market dalam negeri tanpa harus melakukan impor lagi," ujar Ali.

Di lain pihak, Deputy of Chief Executive Officer (CEO) Erajaya Group, Hasan Aula, mengatakan bahwa suatu kebanggaan besar bagi pihaknya untuk dapat mengumumkan produksi perdana ponsel hasil kerja sama Erajaya Group dengan HMD Indonesia selaku pemegang lisensi Nokia. 

“Ini adalah bentuk nyata dan perwujudan dukungan kami pada upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan mendorong masyarakat agar lebih menggunakan produk dalam negeri dibandingkan produk impor,” tukasnya. (TSA)

SHARE