Pemerintah AS Tutup, Rupiah Sore Ini Perkasa ke Rp16.598 per USD
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (2/10/2025), naik 37 poin ke level Rp16.598 per USD.
IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (2/10/2025), naik 37 poin atau sekitar 0,22 persen ke level Rp16.598 per USD.
Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah salah satunya didorong oleh sentimen eksternal seperti pemerintah AS diperkirakan akan tetap tutup setidaknya selama tiga hari, sehingga mengganggu beberapa operasi federal di seluruh negeri.
"Anggota Senat juga tampaknya hanya melihat sedikit kemajuan dalam mencapai konsensus mengenai rancangan undang-undang pengeluaran. Penutupan yang berkepanjangan dapat merugikan perekonomian AS dengan terganggunya layanan-layanan penting," ujar dia dalam risetnya.
Ancaman Presiden AS Donald Trump untuk memecat lebih banyak pegawai federal juga berpotensi semakin merugikan sektor tenaga kerja.
Serangkaian data terbaru menunjukkan ekonomi AS terus melambat, terutama melemahnya pasar tenaga kerja yang dulunya kuat. The Fed telah memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada September di tengah kekhawatiran melambatnya pertumbuhan lapangan kerja.
Namun, sejumlah pejabat The Fed memperingatkan inflasi yang stagnan dapat menghalangi bank sentral untuk memangkas suku bunga lebih lanjut. Data indeks harga PCE (pengukur inflasi pilihan The Fed) naik sesuai perkiraan pada Agustus, dengan inflasi inti tetap berada di atas target tahunan bank sentral sebesar 2 persen.
Dari sentimen domestik, Ibrahim menuturkan, guna untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, pemerintah resmi mengumumkan sejumlah stimulus tambahan pada kuartal akhir tahun ini untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Sejumlah program akselerasi mulai dijalankan, antara lain program magang untuk maksimal fresh graduate satu tahun melalui platform SIAP kerja yang akan dibuka 15 Oktober. Program ini melibatkan BUMN dan perusahaan swasta di bawah koordinasi Kadin Indonesia.
Untuk sektor pariwisata, pemerintah menanggung PPh Pasal 21 pekerja bergaji di bawah Rp10 juta, mencakup 552.000 pekerja hotel, restoran, dan kafe. Sebelumnya, pekerja sektor padat karya juga mendapat insentif serupa.
Selain itu, pemerintah menyalurkan bantuan pangan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat berupa beras dan minyak goreng.
Kemudian diskon iuran JKK-JKM juga diberikan bagi 731.000 pekerja sektor transportasi, sedangkan program perumahan BPJS Ketenagakerjaan ditargetkan mendukung 100.050 unit rumah. Padat karya di sektor pekerjaan umum dan perhubungan diperkirakan menyerap 215.000 tenaga kerja hingga akhir tahun.
Pemerintah juga menyiapkan insentif fiskal yang berlanjut untuk tahun depan hingga 2029. PPh 21 sektor pariwisata dan padat karya berlaku hingga 2026, disertai insentif PPN DTP rumah hingga Rp2 miliar serta KUR perumahan senilai Rp130 triliun. Untuk UMKM, PPh final 0,5 persen atas omzet hingga Rp4,8 miliar diperpanjang sampai 2029.
"Berdasarkan analisis tersebut, kami memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.560-Rp16.600 per dolar AS," kata Ibrahim.
(Dhera Arizona)