MARKET NEWS

Pemerintah Umumkan Insentif EV, Saham SLIS-NFCX Cs Kompak Melesat

Melati Kristina - Riset 07/03/2023 10:20 WIB

Saham emiten produsen kendaraan listrik kompak menguat pada pembukaan perdagangan, Selasa (7/3) merespon pengumuman insentif bagi produsen EV.

Pemerintah Umumkan Insentif EV, Saham SLIS-NFCX Cs Kompak Melesat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Saham emiten produsen kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) kompak menguat pada pembukaan perdangangan, Selasa (7/3) seiring dengan pengumuman pemberian insentif untuk produsen EV yang bakal dimulai pada 20 Maret 2023.

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (7/3) pukul 09.51 WIB, saham PT Gaya Abadi Sampurna Tbk (SLIS) memimpin saham produsen EV yang melesat pagi ini, dengan kenaikan harga saham mencapai 11,83 persen ke level Rp208/saham.

Adapun, volume saham yang diperdagangkan pada emiten ini mencapai 180,16 juta saham dengan nilai transaksi Rp37,26 miliar.

Menyusul SLIS, saham dua emiten produsen listrik lainnya PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) juga ikut tersengat sentimen ini.

BEI mencatat, harga saham NFCX menguat sebesar 2,14 persen menjadi Rp7.150/saham. Sedangkan, saham MCAS turut terapresiasi hingga 1,40 persen ke level Rp7.250/saham.

Di samping itu, saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang turut masuk ke ekosistem EV juga terapresiasi pagi ini, yakni tumbuh 0,83 persen menjadi Rp610/saham.

Informasi saja, WIKA melalui anak usahanya PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) merupakan produsen motor listrik dengan merek GESITS.

Selain emiten-emiten yang disebutkan di atas, saham emiten lain yang turut ‘nyemplung’ ke industrui produsen EV kurang merespons sentimen ini.

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) misalnya, yang sahamnya stagnan di angka 0 persen, yakni di level Rp545/saham.

Sementara saham emiten lainnya, yakni PT Indika Energy Tbk (INDY) justru terkontrasksi 0,44 persen menjadi Rp2.280/saham.

TOBA masuk dalam ekosistem EV melalui perusahaan patungan yang didirikan bersama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yaitu Electrum.

Sedangkan INDY melalui PT Electra Mobilitas Indonesia (EMI) juga mengembangkan motor listrik dengan merek Alva One.

Soal Insentif Kendaraan Listrik

Naiknya saham-saham produsen EV pada pembukaan perdagangan, Selasa (7/3) terjadi di tengah pengumuman insentif untuk EV yang bakal dimulai pada 20 Maret 2023 mendatang.

Menteri Koordinator Bida Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, pemberian bantuan kendaraan listrik bukan kepada masyarakat, melainkan kepada produsen kendaraan listrik.

Menurut, Luhut jika bantuan diberikan kepada masyarakat, ia khawatir bantuan tersebut akan disalahgunakan.

Terkait dengan total anggarannya yang disiapkan, Luhut belum memberitahu nilai anggarannya. Dia mengatakan anggarannya akan dihitung seiring berjalannya pemberian yang akan diberikan passa 20 Maret mendatang.

"Total anggaran saya kira sambil jalan akan dihitung, dan kami juga sudah koordinasi DPR dengan Banggar. Dan dari DPR juga tidak ada masalah. Dan nati akan dikeluarkan detail tertulis sebelum tanggal 20 Maret 2023," katanya.

Ditempat yang sama, Menteri Perindustrian, Agung Gumiwang mengatakan Kementeriannya sudah memberikan usulan kepada Kemenkeu terkait program bantuan pemerintah untuk pengembang kendaraan listrik di Indonesia. Termasuk belanja dan pembelian motor dan mobil dan bus berbasis listrik.

Dia mengusulkan pemberian bantuan pemerintah untuk EV akan ada 200 ribu unit motor hingga 2023, untuk mobil 35.900 init kendaraan di berikan bantuan pemerintah hingga Desember 2023, serta bus diusulkan sejumlah 138 unit hingga Desember.

Adapun untuk pemberian subsidi kendaraan baik motor baru yang diproduksi di Indonesia maupun motor yang dikonversi sebanyak Rp7 juta, sedangkan untuk bantuan kendaraan listrik masih belum disebutkan, dan akan menyusul sebelum 20 Maret 2023.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

 

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE